Jakarta (ANTARA News) - Lingkaran Survei Kebijakan Publik (LSKP) dalam survei analisis isi pemberitaan terhada enam surat kabar nasional selama 25 April-1 Mei 2011 menyebutkan bahwa persepsi media terhadap figur pasangan George Toisutta-Arifin Panigoro telah berubah.

Direktur LSKP-LSI Group Sunarto Ciptoharjono kepada pers di Jakarta, Rabu, suvei analisis isi enam surat kabar nasional, yaitu Kompas, Media Indonesia, Republika, Koran Tempo, Rakyat Merdeka dan Indopos dari 25 April-1 Mei 2011 dengan metodologi kuantitatif.

Sunarto mengatakan, sesuai analisis isi koran bahwa sebelumnya sosok George Toisutta-Arifin Panigoro dianggap sebagai ikon revolusi dan pelopor reformasi dalam persepakbolaan Tanah Air.

Namun semenjak kepulangan Agum Gumelar sebagai Ketua Komite Normalisasi PSSI dari Zurich, Swiss yang membawa keputusan FIFA yang isinya menolak 4 nama yakni Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, George Toisutta dan Arifin Panigoro, persepsi media berubah.

"Kegigihan dua orang tersebut untuk tetap maju dalam pemilihan pengurus PSSI, walaupun ditolak FIFA, menjadikan sentimen pemberitaan terhadap keduanya negatif," katanya.

Perubahan sentimen pemberitaan juga dialami oleh Kelompok 78, pemilik sah suara PSSI yang gigih mendukung kedua calon tersebut dan melawan keputusan FIFA, sentimen pemberitaan semakin menunjukkan kecenderungan negatif.

Menurut Sunarto, analisis isi pemberitaan media tentang sikap media terhadap pencalonan George-Arifin menyebutkan bahwa 59,9 persen tidak setuju kedua figur mendaftar sebagai calon, alasannya sudah ditolak FIFA; sedang 29,8 persen setuju karena pencalonan adalah haknya karena tidak ada pasal yang dilanggar dalam Statuta FIFA dan PSSI; dan 18,2 persen bersikap netral (setuju dan tidak setuju).

Analisis isi pemberitaan tentang sikap media terhadap keputusan FIFA yang menolak pencalonan George-Arifin, yakni sebanyak 54,1 persen positif atau medukung keputusan FIFA, 27,0 persen negatif atau menentang keptusan FIFA dan 18,9 persen bersikap netral.

Sementara analisis isi pemberitaan media atas penggambaran Kelompok 78 (pemilik sah suara PSSI) yaitu 69,7 persen mencitrakan negatif, 24,2 persen mencitrakan positif dan 6,1 persen bersikap netral (positif dan negatif).

Analisis isi pemberitaan media tentang penggambaran terhadap Komite Normalisasi (KN) bahwa sebanyak 43,3 persen mencitrakan positif, 37,8 persen mencitrakan negatif dan 19,0 persen netral.

Sedangkan analisis isi pemberitaan media tentang penggambaran Agum Gumelar sebagai Ketua KN PSSI yaitu 47,0 persen mencitrakan positif, 29,4 persen mencitrakan negatif dan 23,5 persen bersikap netral.

Sunarto menambahkan, survei analisis isi enam koran nasional merupakan layanan sosial dari lembaganya untuk kepentingan publik yang dananya berasal dari anggaran LSKP. "Survei ini bukan merupakan survei pesanan dari pihak tertentu," tegasnya.(*)
(R009/K004)

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011