Seoul (ANTARA News) - Seorang pengemudi taksi Korea Selatan yang dikatakan berpandangan agama ekstrim telah ditemukan tewas dalam keadaan tersalib, kata polisi pada Rabu.
Jenazah lelaki yang berusia 58 tahun dan bernama keluarga Kim itu telah ditemukan pada Ahad di salib kayu di bekas tempat pertambangan di tengah kota Mungyeong, dengan beberapa paku menembus kedua tangan dan kakinya.
Polisi setempat mengatakan di pinggang kanan lelaki tersebut, yang hanya mengenakan celana dalam dan kepalanya bermahkota berkawat, terdapat luka tusukan dan beberapa luka cambuk pada tubuhnya.
Sebuah cermin dipasang di hadapan Kim agar ia dapat melihat dirinya dalam kesakitan, sementara benda lain seperti palu, bor tangan dan sebilah pisau ditemukan di dekatnya.
"Kami menemukan di tempat kejadian perkara beberapa carik kertas yang menjelaskan cara untuk membuat salib," kata seorang petugas polisi kepada AFP dengan syarat namanya dirahasiakan. Ia menambahkan tidak jelas memo tersebut adalah tulisan tangan Kim atau bukan.
Penyelidikan forensik masih berjalan guna menentukan penyebab kematian. Kepolisian mengatakan tangan Kim ditembus dengan bor tangan dan kemungkinan ia meninggal karena kehabisan darah.
Polisi masih berusaha untuk menentukan apakah ia membunuh dirinya sendiri atau dengan bantuan orang lain pada sekitar perayaan hari Paskah dari 22-24 April.
Tetapi polisi mengatakan tidak melepas kemungkinan pembunuhan.
Kantor berita Yonhap mengutip mantan pastur yang mengatakan Kim memililki "pandangan agama yang fanatik".
Korsel memiliki 8,6 juta pemeluk Protestan, 5,1 juta penganut Katholik dan sekitar 10 juta pengikut Buddha dalam penduduk yang berjumlah sekitar 49 juta, menurut catatan resmi.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011