Belum bisa ditempati karena kebanyakan masih khawatir akan terjadinya banjir susulan

Mataram (ANTARA) - Warga di Perumahan Bhayangkara Residence, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat, Selasa mulai membersihkan lumpur dari rumahnya setelah surutnya genangan banjir yang melanda pada Senin (6/12) pagi.

Dari pantauan ANTARA, genangan air yang sempat merendam sejumlah rumah di kompleks tersebut dengan ketinggian 1,5 meter sampai 2 meter itu, sudah benar-benar surut dan tinggal menyisakan lumpur di dalam rumah dan merusak peralatan rumah tangga warga.

Posko bencana pun sudah didirikan untuk kesehatan, dapur umum dan sejumlah kebutuhan lainnya. Bahkan berbagai macam sumbangan seperti makanan, pakaian layak pakai dan kebutuhan pokok lainnya sudah berdatangan ke posko.

Kendati demikian, masih ada sejumlah warga yang belum berani pulang ke rumah dan memilih menginap di rumah keluarganya baik di Kota Mataram maupun di daerah terdekat yang lokasinya aman dari banjir.

Agus, salah seorang warga perumahan tersebut, mengaku akibat banjir banyak peralatan rumah warga yang hilang, seperti perabotan dapur, barang elektronik dari kulkas sampai televisi karena tersapu aliran air banjir bandang.

Baca juga: Sejumlah permukiman di Lombok Barat masih terendam banjir

Baca juga: SMKN 1 Batulayar diliburkan terdampak banjir Lombok

"Memang benar rumah ada yang sudah mulai dibersihkan, namun belum bisa ditempati karena kebanyakan masih khawatir akan terjadinya banjir susulan," katanya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nusa Tenggara Barat merilis data sementara empat jembatan putus dan sebanyak 3.213 keluarga terdampak banjir yang terjadi di beberapa kabupaten/kota pada Senin.

"Itu laporan sementara yang kami terima dari tiga kabupaten/kota yang terdampak banjir cukup parah," kata Kepala BPBD NTB H Sahdan, melalui keterangan resmi yang diterima di Mataram, Senin malam.

Ia menyebutkan empat jembatan yang putus akibat banjir, yakni jembatan di Desa Lembah Sari, dan jembatan di Desa Meninting Kabupaten Lombok Barat. Selain itu, satu jembatan penghubung Dusun Bentek Induk dengan Dusun Lebah Sari, Kabupaten Lombok Utara, serta jembatan depan terminal baru Kota Bima.

Sementara ribuan keluarga yang terdampak banjir tersebar di Kabupaten Lombok Barat sebanyak 923 keluarga, Kabupaten Lombok Utara sebanyak 115 keluarga, dan Kota Bima sebanyak 2.175 keluarga.

Khusus di Kabupaten Lombok Barat, kata Sahdan, terdapat korban jiwa sebanyak empat orang, dan satu korban masih belum ditemukan, serta tujuh orang warga mengalami luka-luka akibat banjir bandang disertai tanah longsor di Dusun Batulayar Utara, Desa Batulayar Barat.

"Untuk data jumlah rumah yang rusak akibat banjir dan longsor masih dalam proses pendataan," ujarnya.

Baca juga: Sebagian Pulau Lombok dikepung banjir

Baca juga: Personel Kantor SAR Mataram berjibaku evakuasi korban banjir

Pewarta: Riza Fahriza*Tim Magang UIN Mataram
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021