Medan (ANTARA News) - Duta Besar Republik Indonesia untuk Yordania Zainul Bahar Nur menawarkan kerja sama bilateral dan program persaudaraan provinsi atau "sister province" antara Sumatera Utara dengan Mafrik, salah satu daerah di negara itu.
Tawaran itu disampaikan Duta Besar (Dubes) RI untuk Yordania Zainul Bahar Nur ketika membawa perwakilan pengusaha Yordania bertemu dengan Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho di Medan, Selasa.
Menurut Dubes, Sumut dan Mafrik yang merupakan salah satu provinsi di Yordania memiliki banyak kesamaan, di antaranya keberagaman masyarakatnya.
Selain warga negara Yordania, Mafrik juga dihuni masyarakat dari berbagai bangsa, termasuk sejumlah etnis seperti Padang, Aceh, bahkan warga Sumut yang telah menetap di daerah itu.
"Mafrik penuh dengan keberagaman, seperti yang juga terjadi di Sumut," katanya.
Dubes menyebutkan, program persaudaraan provinsi dan kerja sama bilateral antara Sumut dan Mafrik diperkirakan akan memberikan kontribusi yang saling menguntungkan karena kedua daerah memiliki kesamaan dan kebutuhan yang bisa saling mengisi.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Yordania Kamal Hamauri mengatakan, dalam kunjungannya ke Sumut itu, cukup banyak potensi provinsi tersebut yang diyakini memiliki pangsa pasar yang baik di Yordania, khususnya di Mafrik.
Di antara potensi itu adalah produk kopi, kerajinan tangan (handicraft) dan berbagai produk makanan khas Sumut yang cukup digemari masyarakat Yordania.
"Dalam beberapa perjamuan makan di KBRI di Yordania, kami merasa masakan Indonesia sangat cocok dengan lidah warga Yordania. Begitu juga dengan komoditas yang banyak di Sumut," katanya.
Selain komoditas produk, pihaknya juga tertarik sejumlah perguruan tinggi di Sumut sehingga berkeingin untuk menjadi tujuan belajar warga Yordania, khususnya di pendidikan kedokteran.
"Selama ini, banyak pelajar Yordania yang masuk fakultas kedokteran di Malaysia. Dari kunjungan kami, potensi Sumut juga bagus," katanya.
Pelaksana Tugas Gubernur Sumut Gatot Pujo Nugroho menyampaikan apresiasinya atas tawaran dan penilaian dari Dubes RI dan rombongan pengusaha asal Yordania tersebut.
Pihaknya akan mempelajari lebih jauh mengenai kesamaan potensi antara Sumut dan Mafrik. "Hal itu agar dalam realisasinya nanti `sister province` ini akan saling menguntungkan antar kedua belah pihak dan bisa berjalan dengan baik," katanya.
Pemprov Sumut beranggapan perlu persiapan matang untuk merealisasikannya. "Kami berharap, kerja sama yang dilakukan nantinya dapat berjalan untuk semua aspek," kata Gatot.(*)
(T.I023/I007)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011