Saham Korsel naik 5 sesi beruntun, ditopang kekhawatiran Omicron reda

Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan (Korsel) naik tipis pada awal perdagangan Selasa pagi, memperpanjang kenaikan untuk sesi kelima berturut-turut karena harapan bahwa varian Virus Corona Omicron mungkin bergejala ringan, sementara won hampir tidak berubah dan imbal hasil obligasi naik.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) terangkat 3,59 poin atau 0,12 persen menjadi diperdagangkan di 2.976,84 poin pada pukul 01.58 GMT.

Di antara saham-saham kelas berat, Samsung Electronics menguat 0,39 persen setelah raksasa chip itu mengumumkan tentang restrukturisasi bisnisnya, sementara rekan sejawatnya SK Hynix bertambah 2,11 peren.

Investor tampaknya diyakinkan oleh pernyataan dari Anthony Fauci, pejabat tinggi penyakit menular AS, bahwa varian Omicron tampaknya tidak terlalu parah.

Di Korea Selatan ada 4.954 kasus baru virus corona untuk Senin (6/12/2021), sementara total 36 kasus Omicron telah dilaporkan sejauh ini.

Kenaikan saham-saham terbatas karena investor menahan diri dari membuat taruhan besar menjelang laporan harga konsumen AS yang akan dirilis pada Jumat (10/12/2021) yang dapat memperkuat kasus untuk pengurangan pembelian aset Fed lebih cepat.

Di papan utama, investor asing adalah penjual bersih saham senilai 88,7 miliar won (75,05 juta dolar AS).

Won dikutip pada 1.182,3 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,06 persen lebih tinggi dari penutupan sesi sebelumnya.

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1,181,8 per dolar, turun 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1,182,0.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun turun 0,03 poin menjadi 108,92.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid naik 1,0 basis poin menjadi 1,874 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang jadi acuan naik 2,5 basis poin menjadi 2,237 persen.