Alhamdulillah, murid dan guru yang awalnya positif COVID-19, kini sudah sembuh dan dipulangkan ke rumah masing-masing.
Pekanbaru (ANTARA) - Seratusan siswa SMP dan SMA Abdurrab Islamic School Pekanbaru yang terpapar COVID-19 setelah isolasi di asrama, kini dinyatakan sembuh dan dipulangkan ke rumah orangtua masing-masing.
"Alhamdulillah, murid dan guru yang awalnya positif COVID-19, setelah menjalani isolasi akhir pekan lalu kini sudah sembuh dan dipulangkan ke rumah masing-masing. Sisanya ada beberapa yang masih positif dan masih diisolasi dan dipantau oleh petugas kesehatan setempat," kata Konsultan Hukum Abdurrab Islamic School (AIS) Armilis SH didampingi Direktur Abdurrab Islamic School Luluk Elvitaria, di Pekanbaru, Senin.
Menurut dia, sebelum dipulangkan, murid dan guru serta orangtua mendapatkan pengarahan terkait protokol kesehatan dan disiplin menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mencegah mobilitas interaksi setelah kembali di tempat masing-masing.
Baca juga: Pekanbaru antisipasi melonjaknya COVID-19 jelang libur akhir tahun
Armilis mengungkapkan, murid dan guru yang dipulangkan berjumlah 93 orang. Setelah sampai ke rumah, murid dan guru masih menjalani isolasi mandiri di kediaman masing-masing.
"Selama diisolasi, mereka ditangani dokter, perawat dan ahli gizi dari AIS, serta fasilitas lainnya seperti laundry, pemberian vitamin dan obat-obatan," katanya lagi.
"Alhamdulillah, ananda sudah selamat kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi baik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Wali Kota Pekanbaru, Kapolres Pekanbaru, Kapolsek Bukit Raya, Kapolsubsektor Marpoyan Damai, Bhabinkamtibmas Kelurahan Tangkerang Barat, orangtua murid, kepala sekolah dan guru, dokter dan perawat Abdurrab Islamic School serta pihak-pihak yang memberikan dukungan baik selama masa isolasi," ujarnya pula.
Terkait proses pembelajaran tatap muka (PTM), pihak sekolah menggantinya dengan pembelajaran daring. Murid tetap belajar secara online di rumah masing-masing. Begitu juga ujian semester dilaksanakan secara daring.
Armilis memastikan, dengan kejadian ini AIS akan semakin memperketat protokol kesehatan. Selama ini juga pelaksanaan protokol kesehatan sudah diterapkan di sekolah dan diawasi secara ketat.
"Semoga wabah pandemi COVID-19 segera berlalu dan peserta didik bisa kembali melakukan PTM. Ini menjadi ujian bagi AIS semoga wabah COVID-19 ini tidak terulang kembali. Kasihan anak-anak yang harusnya belajar jadi tidak bisa belajar langsung di sekolah," katanya lagi.
Ia menekankan, selama ini pihaknya sama sekali tidak menutup diri terkait kasus ini. Namun pihaknya lebih mengutamakan penanganan bagi guru dan murid yang terpapar COVID-19.
"Ini perlu kami luruskan informasi yang kurang tepat. Tidak ada siswa AIS yang kabur saat isolasi, mereka kami awasi secara ketat dan ditangani dengan baik," kata dia pula.
Baca juga: Gubernur: Kepala sekolah di Riau harus disiplin terapkan prokes
Pewarta: Vera Lusiana
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021