QRIS sangat membantu dalam optimalisasi pendapatan daerah.
Gorontalo (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo mendorong pembayaran retribusi daerah berbagai sektor sebagai sumber penerimaan menggunakan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) untuk optimalisasi pendapatan asli daerah (PAD).
Wakil Ketua DPRD Gorontalo Utara Hamzah Sidik, di Gorontalo, Senin, mengatakan terkait optimalisasi PAD di daerah itu kalau dikelola dengan baik, apalagi menggunakan aplikasi nontunai, optimistis target PAD akan terus terlampaui di setiap tahun anggaran.
QRIS adalah standarisasi pembayaran menggunakan metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya.
Melalui pemanfaatan teknologi dalam aktivitas ekonomi khususnya dalam optimalisasi PAD, maka sumber penerimaan daerah diyakini dapat naik signifikan bahkan terlampaui dari targetnya.
Selain itu, tidak ada celah untuk melakukan tindakan penyelewengan dalam pembayaran retribusi, seperti retribusi pasar, rumah makan, dan sumber penerimaan lainnya.
Karena itu, kata Hamzah lagi, DPRD mendorong pemerintah daerah dalam menyiapkan infrastruktur pendukung untuk penggunaan aplikasi QRIS di seluruh sumber penerimaan yang ada di daerah itu.
Ia pun berharap, sumber penerimaan di sektor unggulan yang lebih besar lagi, seperti pariwisata dan perikanan, juga pertanian, sudah dapat menerapkan pemanfaatan QRIS. Sebab sektor-sektor tersebut menjadi peluang besar dalam meraup penerimaan atau pendapatan yang besar bagi daerah.
Hamzah mengatakan, sangat mendorong perluasan penggunaan QRIS dalam pembayaran retribusi maupun pajak di daerah ini, mengingat daerah lain telah menerapkannya.
Apalagi, kata dia, di masa pandemi COVID-19, transaksi nontunai telah marak dan mulai menjadi kebiasaan. Mengingat pembayaran secara nontunai sangat menjamin keselamatan pelaku transaksi dari ancaman pandemi.
"Saya pun mulai membiasakannya di masa pandemi ini. Kita bisa bertransaksi dari rumah dengan menggunakan aplikasi sehingga tidak perlu keluar rumah sambil memegang uang untuk melakukan transaksi," katanya pula. Dengan begitu, akan lebih aman dan nyaman, juga tidak khawatir terpapar COVID-19.
QRIS kata Hamzah, sangat membantu dalam optimalisasi pendapatan daerah.
Baca juga: UMKM pengguna QRIS capai 13 juta, lebihi target 2021
Baca juga: Digitalisasi pasar diharapkan tingkatkan kesejahteraan pelaku UMKM
Pewarta: Susanti Sako
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2021