Ini bukan tsunami, tapi rob

Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Jakarta Utara (Pemkot Jakut) melakukan aneka langkah untuk mengurangi dampak rob bagi masyarakat setempat.

Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim di Jakarta, Senin, memberikan contoh telah memfungsikan pompa stasioner, pompa portabel dan pompa apung di titik-titik lokasi rob.

Kemudian, lanjutnya, mempersiapkan proses evakuasi termasuk bantuan sosial serta penempatan petugas untuk mengatur pengalihan arus lalu lintas agar aktivitas warga tetap berjalan.

"Jangan pernah lengah dan harus tetap waspada. Setelah air surut akan segera dilakukan pembersihan saluran agar aliran air lancar menuju ke laut. Untuk air laut yang tertinggal di daerah mangkok akan kita fungsikan pompa," ujarnya.

Ali mengatakan rob kali ini sesuai prediksi BMKG akan terjadi rob dari 2 sampai 11 Desember mendatang.

Lokasi terkena dampak rob yaitu RW 08 Ancol, Pademangan. Selanjutnya, di wilayah Penjaringan terjadi di RW 022 Pluit, Kapuk Muara, dan Kamal Muara.

Dikatakan, sebagian masyarakat pesisir utara Jakarta menganggap rob merupakan hal yang biasa terjadi.

Padahal, katanya, rob kali ini sudah masuk skala merah atau bahaya dengan angka tertinggi 250.

Wali Kota mengimbau kepada masyarakat pesisir utara Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan dalam menghadapi ancaman banjir rob.

"Ini bukan tsunami, tapi rob. Dan selama masa terjadinya rob ini, kita harus antisipasi hal-hal yang dianggap biasa dan ekstrem, termasuk menyiapkan lokasi pengungsian sementara," ujar Ali.

Baca juga: Pemkot Jakarta Utara siagakan sembilan pompa bergerak cegah rob

Baca juga: Rob timbulkan kemacetan di Lodan Raya menuju Pelabuhan Sunda Kelapa

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2021