Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden Boediono mengharapkan Konferensi Masyarakat Sipil ASEAN (ACSC)-Forum Rakyat ASEAN (APF) 2011 memanfaatkan dialog dengan para pemimpin negara-negara ASEAN sebaik-baiknya.
"Saya berharap bahwa forum masyarakat sipil ASEAN dapat menggunakan kesempatan sebanyak mungkin untuk melakukan dialog yang bermakna dengan pemerintah dari negara-negara ASEAN," katanya saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan ACSC/APF 2011 yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa.
Turut hadir dalam acara pembukaan ACSC-APF 2011, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang mendampingi Wapres.
Wapres mengharapkan dialog antara ACSC dengan pemerintah di negara-negara ASEAN menjadi dialog yang mengarah pada saling pengertian, tindakan konkret, dan kerja sama yang menguntungkan masyarakat.
Sebagai Ketua ASEAN 2011, Indonesia akan mengadakan pertemuan antara perwakilan organisasi masyarakat sipil dengan para pemimpin ASEAN.
"Ini merupakan upaya untuk membentuk mekanisme dialog sehingga suara masyarakat sipil dapat didengar langsung oleh para pemimpin ASEAN," katanya.
Boediono percaya ACSC-APF ini memiliki kemampuan maksimal untuk membahas dan menghasilkan rekomendasi bagi pemerintah yang secara langsung berdampak pada kesejahteraan masyarakat.
ACSC/APF 2011 yang digelar di Jakarta ini diikuti sekitar 1.330 orang dari negara-negara di ASEAN serta negara negara lain seperti Timor Leste, China, Jepang, Korea Selatan, Swedia, dan Belanda.
ACSC-APF merupakan kegiatan yang berlangsung dari tahun ke tahun, mengikuti jadwal Keketuaan ASEAN di 10 negara di ASEAN.
ACSC adalah forum pertemuan tahunan masyarakat sipil di ASEAN untuk bertukar ide dan memberikan masukan pada para pemimpin ASEAN serta para pembuat kebijakan.
ACSC telah menjadi pertemuan terbesar masyarakat sipil di ASEAN. ACSC berperan meningkatkan kesadaran diantara organisasi masyarakat sipil dari 10 negara anggota tentang mekanisme dan aktivitas ASEAN.
Tujuan dari ACSC-APF 2011 diantaranya adalah mengamankan dan memperkuat kemitraan dengan ASEAN, menyampaikan tuntutan gerakan rakyat dan perjuangan masyarakat sipil di kawasan ini kepada para pemimpin ASEAN.
Selain itu, meningkatkan saling pengertian dan membangun solidaritas, kesatuan, dan kerja sama antarbangsa-bangsa Asia Tenggara dalam proses pembangunan masyarakat.
Tema-tema yang akan dibahas dalam lokakarya di ACSC/APF diantaranya soal demokratisasi, perubahan iklim, hak-hak anak dan remaja, hak-hak difabel, pertanian, hak-hak buruh, dan pengungsi.
Sementara itu, Ketua Indah Suksmaningsih dalam sambutannya mengatakan pelibatan masyarakat sipil adalah elemen penting dari ASEAN. Untuk itu, ia berharap di masa mendatang akan ada mekanisme untuk keterlibatan dan masukan dari kelompok masyarakat sipil yang lebih luas.
(H017)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011