perantingan yang dilakukan juga memerlukan teknik khusus
Surabaya (ANTARA) - Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Kota Surabaya mengolah hasil perantingan pohon selama musim hujan menjadi meja, kursi hingga bahan bakar penghasil listrik.

Kepala DKRTH Kota Surabaya Anna Fajriatin di Surabaya, Senin, mengatakan, hasil dari perantingan batang pohon yang besar, akan diolah menjadi meja dan kursi, salah satu hasilnya, seperti yang ada di halaman rumah dinas Wali Kota Surabaya, Jalan Sedap Malam.

"Sedangkan daun dan ranting, akan diolah menjadi kompos dan juga bahan bakar untuk PLTSa (Penghasil Listrik Tenaga Sampah) penghasil listrik," kata Anna.

Ia menjelaskan, sejak memasuki musim penghujan, ia bersama jajarannya mulai meningkatkan kewaspadaan, yakni dengan meningkatkan intensitas perantingan pohon yang ada di kawasan Kota Surabaya.

"Sebelum melakukan perantingan, kami juga harus melihat dari besar dan tingginya pohon, serta tingkat kesulitan masing-masing pohon tersebut," ujarnya.

Baca juga: DKRTH Surabaya optimalkan perantingan pohon jelang musim hujan
Baca juga: Pupuk kompos dihasilkan dari pemangkasan pohon di Surabaya

Namun, ia tak menutup kemungkinan bila ada pohon yang memiliki kesulitan untuk dilakukan perantingan. Sebab, kata dia, tidak hanya ketinggian dan besaran pohon saja, melainkan juga harus memperhatikan lokasi pohon sebelum dilakukan perantingan.

"Apabila lokasi pohon tersebut letaknya sempit, maka kami harus melakukan perantingan dengan cara manual, biasanya letak pohon berada di antara bangunan. Artinya, tidak memakai Skywalker," ujarnya.

Anna mengatakan, per Oktober 2021, ada sebanyak 3.531 ribu pohon yang telah dilakukan perantingan. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.832 ribu pohon di antaranya merupakan permintaan dari warga dan sebanyak 14 pohon tumbang telah dilakukan penanganan serta pembersihan.

"Kemudian untuk bulan November 2021, sebanyak 3.801 ribu pohon telah dilakukan perantingan, dengan 1.394 ribu pohon di antaranya merupakan permintaan dari warga. Serta, sebanyak 76 pohon tumbang telah dilakukan penanganan dan pembersihan," katanya.

Baca juga: Jakarta Barat tingkatan pemangkasan pohon jelang musim hujan
Baca juga: Sudin Kehutanan pangkas 4.868 pohon sebagai antisipasi musim hujan

Sedangkan, per Desember 2021, sebanyak 664 pohon telah dilakukan perantingan. Dengan 339 pohon di antaranya adalah permintaan warga dan 15 pohon tumbang telah dilakukan penanganan dan pembersihan.

Oleh karena itu, Anna meminta kepada masyarakat supaya tidak membakar pohon, karena menilai pohon tersebut sudah keropos. "Kalaupun harus kami tebang bawah, maka akan kami ganti. Misalnya dengan pohon tabebuya, agar kualitas udara akan tetap terjaga," katanya.

Selain itu, Anna juga meminta masyarakat untuk proaktif melapor mengenai kondisi pohon yang membahayakan di Kota Surabaya. Ia memaparkan, bahwa pohon yang di Kota Surabaya difungsikan untuk menyerap polusi udara.

"Maka perantingan yang dilakukan juga memerlukan teknik khusus. Masyarakat bisa langsung menginformasikan kepada kami melalui Command Center 112, sehingga kami bisa cepat melakukan penanganan," katanya.

Baca juga: Jelang musim hujan, DLH Yogyakarta intensifkan pemangkasan pohon

Baca juga: Sleman normalisasi saluran dan pangkas pohon antisipasi bencana

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021