Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Selasa dibuka tertekan 7,57 poin akibat aksi ambil untung setelah harga saham menguat hingga mencatatkan poin tertinggi.
IHSG BEI dibuka turun 0,20 persen menjadi 3.841,72, sedangkan indeks 45 saham unggulan (LQ45) turun 1,95 poin atau 0,28 persen ke posisi 685,17 poin.
Analis Panin Sekuritas Purwoko Sartono di Jakarta, Selasa mengatakan, setelah mencatatkan rekor baru, indeks BEI bergerak tertekan dipicu aksi ambil untung (profit taking) setelah harga saham-saham di dalam negeri menguat cukup signifikan.
"Kami melihat adanya potensi ambil untung, mengingat sebagian saham telah menguat cukup signifikan," kata dia.
Namun, tambah dia, pergerakan indeks lokal masih berada dalam trend menguat untuk jangka pendek kendati masih dibayangi aksi ambil untung investor.
Ia memprediksi, untuk perdagangan hari ini indeks dalam negeri akan bergerak terbatas pada kisaran support-resistance 3.830-3.862 poin.
Ia merekjomendasikan beberapa saham pilihan diantaranya, Bayan Resources (BYAN), Sampoerna Agro (SGRO), Bank Mandiri (BMRI).
Pada perdagangan kemarin, IHSG mencatat rekor baru didorong oleh sentimen positif dari laporan hasil kinerja emiten kuartal pertama 2011, pengumuman terjadinya deflasi oleh BPS, nilai tukar rupiah yang terus menguat, serta pergerakan bursa regional yang menguat didorong oleh berita tewasnya Osama Bin Laden.
Sementara, tercatat bursa regional diantaranya Indeks Hang Seng menguat 58,33 poin (0,25 persen) ke level 23.779,03, Indeks Nikkei-225 naik 154,46 poin (1,57 persen) ke level 10.004,20, dan Indeks Straits Times melemah 23,58 poin (0,74 persen) ke level 3.156,17.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011