Banjarnegara (ANTARA News) - Korban bencana tanah longsor di Dusun Gunungraja, Desa Sijeruk Kecamatan Banjarmangu, Kabupaten Banjarnegara, terus bertambah.
Hingga Rabu siang, sedikitnya 14 orang ditemukan sudah tidak bernyawa lagi, sementara belasan lainnya mengalami luka parah akibat tertimbun tanah.
Menurut Bupati Banjarnegara, Hadi Supeno, jumlah korban yang tertimbun reruntuhan tanah dari Gunung Pawinihan bertambah menjadi 16 orang.
"Jumlah korban besar kemungkinan akan terus bertambah, mengingat ketinggian tanah yang menimbun permukaan lokasi kejadian mencapai enam meter," terang Hadi.
Dikatakannya, sedikitnya 102 rumah dari 180 kepala keluarga yang menghuni Dusun Gunungraja, telah kehilangan tempat tinggal dan sanak saudara akibat tertimbun bongkahan tanah.
Sejauh ini petugas SAR dari Polda Jateng, Polres Banjarnegara, dan Kodim setempat terus melakukan pencarian terhadap para korban lainnya. Sedangkan belasan warga yang mengalami luka parah langsung dilarikan ke RS Banjarnegara.
Para petugas SAR mengaku kesulitan melakukan pencarian para korban yang berada di bawah timbunan lumpur, sehingga sejumlah alat berat terus digiatkan untuk mengeruk tanah yang menimbun belasan korban tanah longsor yang terjadi Rabu, sekitar pukul 05.00 WIB.
"Sejak pagi tadi, pencarian para korban tetap terus kami dilakukan. Untung hujan sudah reda, sehingga proses evakuasi para korban tidak terlalu mengalami kesulitan karena faktor cuaca," ungkapnya.
Sementara itu, Gubernur Jateng H Mardiyanto, dalam kunjungannya di lokasi kejadian siang tadi meminta agar petugas SAR tetap mencari korban-korban lainnya, yang diduga masih banyak di bawah timbunan tanah longsor.
"Kondisi rumah warga yang tertimpa longsor sangat memprihatinkan. Saya meminta kepada para petugas SAR untuk terus melakukan evakuasi. Sebab, kemungkinan masih banyak warga lainnya yang berada di bawah runtuhan tanah gunung," katanya.
Selain itu, gubernur juga meminta kepada seluruh warga agar bersikap lebih tenang dan tidak panik, sehingga tidak menyebabkan suasana semakin kacau.
"Saya memahami kondisi warga yang kehilangan rumah dan anggota keluarganya. Saya turut berduka atas bencana yang telah memakan korban belasan orang, bahkan jumlah korban akan terus bertambah karena hingga sekarang Tim SAR masih melakukan evakuasi terhadap ratusan rumah yang hancur," ungkap gubernur.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006