New York (ANTARA News) - Dolar melemah terhadap euro pada Senin waktu setempat setelah Amerika Serikat membunuh dalang serangan 11 September, Osama bin Laden, sementara emas membuka bulan baru dengan rekor lain.

Dengan perdagangan London ditutup untuk liburan "May Day" (Hari Buruh Sedunia), di New York dolar pertama meningkat karena berita bahwa operasi pasukan AS menemukan dan membunuh pemimpin Al-Qaeda di timur laut Pakistan.

Namun greenback kemundian meluncur `intraday` ke terendah 17-bulan 1,4902 dolar terhadap satu euro, membuka jarak sembilan sen dari rekor Juli 2008.

Pada 21.00 GMT (Selasa 04.00 WIB), dolar telah memperoleh kembali beberapa penurunannya menjadi 1,4824 dolar per euro, dibandingkan dengan 1,4808 dolar pada akhir Jumat.

Sementara itu emas bertenaga ke sebuah rekor baru 1.577,57 dolar per troy ons, sebelum berayun tajam kembali ke tingkat 1.555 dolar.

Dolar mendapat sedikit bantuan dari data Senin yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan di sektor manufaktur, indikator lain kesulitan pemulihan ekonomi.

Institute for Supply Management mengatakan indeks manufakturnya, berdasarkan survei terhadap pembelian manajer, berdiri di 60,4 persen pada April, turun dari 61,2 persen pada Maret. Indeks di atas 50 menunjukkan pertumbuhan, sedangkan di bawah 50 sektor manufaktur kontraksi.

"Dengan sentimen di pasar sangat condong ke arah jual dolar, data ekonomi tidak akan cukup untuk mengubah seputar dolar," kata Kathy Lien dari spesialis valas GFT.

Dolar sedikit lebih kuat terhadap mata uang Jepang, diperdagangkan pada 81,23 yen dari 81,17 yen pada Jumat.

Pound turun menjadi 1,6643 dolar (1,6704 dolar), sementara dolar dibeli 0,8647 franc Swiss (0,8648 franc.), demikian AFP melaporkan.  (A026/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011