Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VII DPR RI Chandra Tirtawijaya mendesak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) agar memberi kesempatan kepada Pertamina untuk menguasai 100 persen saham dan mengelola West Madura Offshore (WMO).

"Jangan lagi libatkan Kodeco dan CNOOC karena mereka sudah dapat kesempatan selama 30 tahun. Sekarang beri kesempatan penuh kepada Pertamina," kata Chandra Tirtawijaya di Jakarta, Senin.

Selain itu, politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga meminta BP Migas membeberkan profil dan rekam jejak dua perusahaan swasta nasional Sinergindo dan Purelink yang ikut bermain dalam kepemilikan saham blok West Madura.

"Umumkan dong `track record` kedua perusahaan itu, karena swasta nasional yang selama ini sudah teruji di Indonesia cuma Medco dan Bakrie. Mereka itu (Sinergindo dan Purelink) itu siapa?," ujarnya lagi.

Sebelumnya media massa memberitakan kontrak kerja sama eksplorasi migas di blok West Madura disepakati dengan kepemilikan saham oleh Pertamina sebesar 50 persen, Kodeco 25 persen, dan China National Offshore Oil Corporation (CNOOC) 25 persen.

Namun, saat kontrak akan berakhir pada 7 Mei mendatang, Kodeco dan CNOOC mengalihkan sahamnya pada dua perusahaan domestik, yaitu PT Sinergindo Citra Harapan dan Pure Link Investment Ltd. Dengan demikian, komposisi kepemilikan saham berubah menjadi CNOOC, Kodeco, Sinergindo, dan Pure Link, masing-masing memiliki porsi saham 12,5 persen.

Saat ini Kementerian ESDM mengaku sedang memproses terus jalannya pembelian saham dan pemilihan operator Blok West Madura tersebut. "Yang jelas masih berlangsung terus dan kami tidak ada libur," ungkap Menteri ESDM, Darwin Zahedy Saleh.

Terkait pembagian saham dan operator, Menteri Darwin menjelaskan bahwa hingga saat ini dirinya masih menunggu laporan tersebut dari Dirjen Migas. Dia juga berharap agar proses tersebut bisa dilakukan dengan cepat. Hal itu perlu dilakukan agar tidak mengganggu produksi dan target lifting minyak.

"Yang jelas saya akan mendapatkan laporannya dari Dirjen Migas tentang kesiapannya. Mudah-mudahan saja sebelum tanggal 5 Mei nanti semua sudah selesai," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011