Jakarta (ANTARA – Askrindo mencatat kinerja keuangan yang baik dengan menunjukkan kencederungan kenaikan hasil usaha (Earning Before Tax) di tahun 2021 dibandingkan tahun sebelumnya 2020 dan tahun 2019. EBT pada tahun 2019 tercatat sebesar Rp 134 Miliar dan menembus Rp 1,11 triliun pada tahun 2020, sementara pada posisi akhir Triwulan III 2021 sudah menyentuh Rp 917miliar.
Direktur Utama Askrindo, Priyastomo, menyatakan bahwa hal ini menunjukkan Askrindo, dapat mengantisipasi gejolak dinamika dunia usaha dan makro ekonomi yang terjadi selama masa pandemi covid 19.
“Capaian ini sekaligus menunjukkan bahwa kegiatan operasional Askrindo mampu mengatasi tantangan yang dihadapi dengan strategi yang tepat, di masa kondisi new normal. Dan kinerja usaha yang baik ini dipengaruhi oleh komitmen, berbagai upaya dan continious improvement yang dilakukan manajemen dan seluruh jajaran pegawainya,” ujarnya.
Hasil Underwriting meningkat dari Rp854 miliar (2019) menjadi Rp2,02 triliun (2020) dan sampai Triwulan III 2021 sudah mencapai Rp1,51 triliun. Hasil Underwriting yang relatif baik ini menunjukkan bahwa Perseroan dapat menjaga kualitas akseptasi dengan baik, disamping menerapkan prinsip kehati-hatian pada setiap line of businesses dan konservatif dalam menghitung pencadangan, baik cadangan premi maupun cadangan teknis.
Selanjutnya, Priyastomo menyatakan bahwa Askrindo selalu berusaha memberikan kontribusi Nyata Bagi Negeri. Hal ini ditunjukkan dengan program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang tertuang dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia No.59 Tahun 2017 Tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB).
“Kegiatan di Pilar Sosial melalui Askrindo Pintar telah mensertifikasi 6.600 guru PAUD, menyalurkan 21 Mobil Pintar di 20 Provinsi dan memberikan bantuan 240 komputer ke 18 PKBM di wilayah 3T,” paparnya.
Selain memperbaiki kinerja, Perseroan juga terus bertransformasi menyesuaikan diri atas gejolak dinamika di era VUCA, antara lain: penguatan dari sisi manajemen risiko, perbaikan tata kelola perusahaan (GCG), melakukan langkah-langkah transformasi di bidang SDM, core system, model dan proses bisnis secara end to end sekaligus penguatan bisnis yang berbasis digital.
Sementara itu, Manajemen juga terus melakukan perbaikan dari sisi bisnis proses secara end to end untuk meningkatkan service level agreement (SLA) dan kenyamanan customer, sehingga ke depannya akan meningkatkan customer satisfaction dan market penetration yang lebih baik. Secara pararel Manajemen berusaha agar lebih good corporate governance (GCG) dan membangun nilai budaya AKHLAK pada semua jajaran pegawai, sehingga Askrindo menjadi lebih kuat, transparan, serta mampu memberikan dampak postif bagi industri keuangan dan perekonomian Indonesia.
Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2021