Jakarta (ANTARA News) - Adik kandung mantan Presiden Abdurrahman Wahid yang juga mantan Ketua Umum Dewan Syuro Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Lily Wahid, menyatakan bahwa Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia yang didirikan dan dipimpin Zannuba Arifah Chafsoh atau Yenny Wahid, tidak terkait dengan PKB versi Gus Dur.
Lily kepada pers usai menyampaikan pernyataan sikap terkait Myanmar di Gedung DPR di Senayan Jakarta Senin memperkirakan bahwa PKB Indonesia tidak akan lolos verifikasi untuk mengikuti Pemilu 2014.
Menurut Lily, faktor historis PKB Gus Dur tidak dibawa ke dalam Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia sehingga diperkirakan tak akan banyak kader PKB Gus Dur yang akan ikut partai baru tersebut.
Lily mengemukakan bahwa masa depan PKB Indonesia masih berat. Karena itu, dia tak ingin bergabung dengan partai tersebut.
"Saya tetap di PKB," katanya.
Setelah sekian lama berkutat dengan konflik di internal PKB, Yenny Wahid, akhirnya berketetapan hati mendirikan partai sendiri yang diberi nama Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia.
Menurut Yenny, Partai Kedaulatan Bangsa Indonesia akan deklarasi pada Jumat (20/5) pukul 13.00 WIB di Jalan Warung Silah No 10 Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Di struktur kepengurusan partai tersebut, Yenny Wahid menjadi ketua umum dan Imron Rosyadi Hamid (Sekjen), sedangkan KH Ahmad Syahid menjabat Ketua Umum Dewan Syuro.
Menurut Yenny, deklarasi akan dihadiri ribuan warga NU dan simpatisan Gus Dur serta tokoh-tokoh agama, politik, ekonomi, budayawan, pimpinan lembaga tinggi negara dan sebagainya.
Sedangkan yang akan mendekalarasikan ini, antara lain, Hj Shinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, KH Hasyim Muzadi, KH Abdul Jalil Sidogiri Pasuruan, Gus Yusuf Khudori Magelang, KH Sanusi Baco Makassar, KH Jamal Lampung, KH Ahmad Badgja, KH Turmudzi Badrudin NTB, dan para kiai NU lainnya serta tokoh nasional.
"Jika pada Pemilu 1999 dan 2004 PKB pimpinan Gus Dur memperoleh sekitar 12 persen lebih, sedangkan ketika dipimpin oleh Muhaimin pada 2009 hanya mendapat 2,6 persen, berarti ada 9 persen suara yang hilang dan inilah yang akan kami usahakan kembali ke PKB Indonesia," ujar Yenny Wahid.
(S023/E001)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011