Palangka Raya (ANTARA News) - Empat belas Warga Negara Indonesia (WNI) yang dibebaskan oleh Pemerintah Arab Saudi tiba di tanah air, dan dilaporkan 55 orang lainnya akan menyusul dan diperkirakan tiba pada Hari Rabu (4/5).
Menteri Hukum dan HAM, Patrialis Akbar, di Palangka Raya Senin mengatakan, kedatangan 55 WNI dari Arab Saudi tersebut rencananya sampai di tanah air pada tanggal 4 Mei 2011, pukul 11.20 WIB.
"Pemulangan mereka bertahap. Semua tiket pun dibiayai Pemerintah Arab Saudi," katanya.
Sebelumnya ia mengatakan bahwa pembebasan 316 WNI, merupakan hasil kunjungan bersama stafnya ke Arab Saudi beberapa waktu lalu, dimana pada awalnya Pemerintah negara tersebut cukup keras terhadap permohonan pembebasan tersebut.
"Tapi alhamdulillah setelah kita jelaskan bagaimana upaya pemerintah kita dalam menjalankan HAM mereka membuka diri. Agak terkejut juga kita di hari terakhir kita di sana, Pemerintah Arab Saudi justru memberi kabar bahwa tidak hanya jumlah yang diminta, tapi semua tahanan yang ada di sana (kecuali yang terkena hukuman mati) dibebaskan," ujar Patrialis.
Tidak hanya dibebaskan, ia mengatakan, Pemerintah Arab Saudi juga menanggung semua biaya tiket pesat dari 316 orang WNI yang dibebaskan tersebut.
Sebelumnya Patrialis Akbar mengatakan dalam para WNI yang 99 persen di antaranya berstatus tenaga kerja Indonesia (TKI) itu akan melakukan satu sidang umum, khusus ketok palu untuk menyatakan dibebaskan, secara bersamaan sebelum dipulangkan.
Pemerintah masih akan mengupayakan pembebasan 23 WNI tahanan lainnya yang mendapat vonis mati yang belum bisa dibebaskan.
Pemerintah Arab Saudi, menurut Patrialis, tidak berwenang membebaskan terpidana mati yang belum mendapatkan maaf dari keluarga korbannya. Terpidana yang belum mendapatkan maaf berjumlah 21 orang.
Sedangkan dua orang lainnya yang telah mendapatkan maaf, lanjutnya, masih akan dikaji proses pembebasannya.
Kemenkumham, menurut Patrialis, akan menurunkan tim untuk mengawasi pembebasan proses pembebasan para WNI tersebut. Tim akan turun dan melakukan "check and recheck" yang dipimpin Duta Besar RI untuk Arab Saudi.
(V002/E001)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011