Menurut pemimpin poryek Dhugal Lindsay, alat robot tersebut --yang dapat menyelam sampai 1.000 meter, akan mencatat video definisi tinggi dan data tentang keadaan di dasar laut dan apa saja yang ada di antaranya, sebagaimana diwartakan Xinhua-OANA.
"Ini benar-benar belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Lindsay kepada ABC News. "Kami masih belum mengetahui apa yang ada di sana."
Dr. Lindsay mengatakan banyak ilmuwan berharap video tersebut akan mengungkapkan kaitan antara kehidupan laut tropis di Great Barrier Reef dan organisme di perairan Kutub Selatan.
Ia menambahkan hasil penelitian yang dikumpulkan dari perjalanan itu akan membantu menciptakan pemahaman yang lebih besar mengenai samudra secara keseluruhan.
"Kami berharap akan melihat hewan Kutub Selatan dan dapat menemukan ekologi dan relung mereka dan menyaksikan apa yang terjadi pada mereka di daerah tropis," katanya.
Ekspedisi tersebut adalah yang pertama yang menggunakan robot di luar perairan Jepang. Tim peneliti itu akan kembali dari Osprey Reef ke Cairns pada 17 Mei.
(*)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011