Malang (ANTARA News) - Arema Indonesia terancam "pincang" tanpa kehadiran beberapa pemain pilarnya ketika menghadapi tamunya Cerezo Osaka, Jepang dalam lanjutan Liga Champions Asia (LCA) di Stadion Kanjuruhan, Selasa (3/5).
Pelatih Arema Indonesia Miroslav Janu, Senin mengakui, beberapa pemain pilarnya yang menjadi andalan Singo Edan harus bergabung dengan tim nasional (timnas) U-23 proyeksi Sea Games mulai Senin (2/5) hari ini.
"Kita sudah ajukan dispensasi ke Satlak Prima dan BTN agar para pemain yang dipanggil timnas ini diberi kelonggaran untuk membela Arema di ajang LCA. Sebab, ketiga pemain yang dipanggil timnas ini memiliki peran cukup sentral," tegas Janu.
Keempat pemain Arema Indonesia yang dipanggil timnas dan harus bergabung mulai Senin (2/5) itu adalah Yongki Aribowo, Dendi Santoso dan Kurnia Meiga Hermansyah serta Irfan Raditya.
Jika permintaan dispensasi untuk keempat pemain pilarnya itu tidak dikabulkan Satlak Prima dan BTN, maka kekuatan Arema di lini depan bakal tereduksi menyusul nasih cederanya M Fachruddin dan kondisi Noh Alam Shah yang belum fit.Sehingga, penyerang (striker) yang bisa diturunkan hanya menyisakan Sunarto dan TA Musafri.
Meski posisi Arema sebagai juru kunci grup G di ajang LCA, bahkan sudah tertutup peluang lolos babak selanjutnya, Arema tetap akan bermain ngotot dan mampu mengimbangi keperkasaan tim tamunya, Cerezo Osaka.
Sementara untuk posisi lainnya, yakni lini tengah dan pertahanan tidak ada masalah karena masih banyak stok pemain yang bisa diturunkan termasuk penjaga gawang yang masih memiliki tiga kiper masing-masing Achmad Kurniawan, Syaifuddin dan Aji Saka.
Menyinggung strategi ketika menghadapi Cerezo Osaka, Janu mengatakan, yang terpenting anak asuhnya bisa menunjukkan permainan maksimal dan mewaspadai setiap gerak para pemain Cerezo Osaka.
Ia mengakui, lini per lini pemain Cerezo Osaka sangat berbahaya. Oleh karena itu, eluruh pemain Singo Edan harus memasang konsentrasi tinggi, baik dalam membangun persiapan maupun pada saat bertanding.
Lini depan Cerezo Osaka yang dimotori Y Maruhashi dan Bo Kyung Kim sangat berbahaya dan lini tengah yang dikomandani Ridrigo Pimpao dan Martinez juga tak kalah berbahayanya."Kekuatan dua lini ini yang harus dikunci oleh anak-anak karena sangat membahayakan lini pertahanan Arema," tegas Janu.
Di ajang LCA Arema masih menjadi juru kunci grup G dari tiga kali bertanding tak sekalipun menuai kemenangan, satu-satunya hasil seri saat menjamu Shandong Luneng, China.
Dengan hasil satu poin itu Arema berada di posisi juru kunci grup G di bawah Jeonbuk Motors Korea Selatan, Serezo Osaka, Jepang dan Shandong Luneng, China.***6*** (T.E009)
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011