Semarang (ANTARA News) - Juara dunia kelas bulu WBA, Chrisjon, Rabu ini, bertolak ke Australia untuk berlatih di Sasana Herry Gym`s Perth sebagai persiapan menghadapi tarung wajib (mandatory fight) melawan penantangnya, Juan Manuel Marquez dari Meksiko, yang akan digelar di Tenggarong, Kutai Kartenegara, Kaltim, 4 Maret mendatang. Asisten Manajer Herry Gym`s, Tony Priatna ketika dihubungi dari Semarang, Rabu, mengatakan, setibanya di sana (Australia,red), Chrisjon tidak langsung dilatih dengan keras tetapi dari mulai bawah lagi, karena cedera engkel kaki kanannya belum sembuh 100 persen. "Begitu tiba langsung ke fisioterapi untuk menjalani pemeriksaan cedera, baru menentukan jenis latihan yang akan diterapkan pada petinju kelahiran Kabupaten Banjarnegara, Jateng, itu," katanya sambil menambahkan pihaknya tidak bisa bersama Chrisjon bertolak ke Australia karena masih ada tugas yang harus diselesaikan di Indonesia. Hal yang sama, kata dia, juga untuk promotor nasional asal Kalimantan Timur, HM Arsyad. "Pak Arsyad sebenarnya ingin mendampingi Chrisjon ke Australia sekaligus melihat langsung latihan di sana, tetapi karena kesibukan sehari-harinya maka keinginan itu ditunda," katanya. Ketika ditanya soal persiapan melawan penantangnya dari Meksiko tersebut, ia mengatakan, setelah dinyatakan sembuh 100 persen, Chrisjon akan digembleng dengan latihan yang keras mengingat pelaksanaan tarung wajib itu tinggal dua bulan lagi. "Selain melakukan sparring partner lawan petinju Sasana Herry Gym`s, pihaknya juga akan mendatangkan petinju dari luar untuk memoles petinju Indonesia ini," katanya menegaskan. Sebelum cedera, lanjut dia, Chrisjon juga sudah berlatih dengan petinju yang kelasnya di atasnya. "Ini bukan apa-apa tetapi diambil sisi positifnya dari lawan tersebut," katanya menegaskan. Sementara itu HM Arsyad ketika dihubungi secara terpisah, mengatakan, pihaknya sebenarnya ingin sekali melihat langsung perkembangan Chrisjon, karena selama ini hanya mengadakan komunikasi lewat telpon dengan Chrisjon dan Tony. Yang pasti, kata dia, pihaknya menginginkan Chrisjon mampu menjaga diri agar tidak mengalami cedera lagi. "Saya kira penundaan dua kali dirasa sudah cukup dan Chrisjon harus menyiapkan diri tanggal 4 Maret 2006," katanya. "Terus terang, saya hanya khawatir WBA akan bertindak tegas dengan mencopot gelar Chrisjon seandainya waktu pertandingannya molor terus. Itu yang tidak kami inginkan," katanya.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006