Medan (ANTARA News) - Tekad skuad Bintang Medan untuk meraih hasil maksimal dikandang akhirnya terwujud setalah mengalahkan tamunya Minangkabau FC dalam lanjutan Kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Teladan Medan, Sumatera Utara, Sabtu.

Bermain dihadapan pendukungnya sendiri, pemain-pemian Bintang Medan langsung mengambil inisiatif untuk menekan tim lawan. Operan-operan pendek yang diselingi dengan umpan panjang, kerap kali mereporkan barisan pertahanan Minangkau FC.

Gencarnya serangan demi serangan yang dilancarkan tuan rumah tampak selaku gagal membuahkan hasil, karena rapatnya barisan pertahanan Minangkabau FC, dan para penyerang Bintang Medan juga kurang sabar.

Meski hampir sepanjang pertandingan terus digempur, tim tamu Minangkabau FC juga sesekali berhasil membahayakan gawang Bintang Medan melalui serangan baliknya.

Upaya tuan rumah untuk menjebol jala lawan baru terwujud dipenghujung babak kedua tepatnya menit ke-91 melalui tendangan keras pemain pengganti Ruslan Samuel meneruskan umpan Cosmin Vansea di kotak penalti.

Pada pertandingan tersebut, tuan rumah dan tamu sama-sama melayangkan protes pada kepemimpinan wasit Mukhlisin yang dinilai kurang tegas. Namun akibatnya, Pelatih Bintang Medan Michael Feichtenbeiner juga harus mendapat kartu merah karena dianggap terlalu keras melakukan protes.

Usai pertandingan, Michael mengaku, protes yang dilakukannya terjadi lantaran dia menilai, wasit banyak melakukan kesalahan.

"Kami syukuri hasil kemenangan ini. Tapi, yang patut menjadi catatan adalah kinerja wasit yang kurang baik. Banyak juga penalti yang seharusnya dihadiahkan kepada kami, tapi wasit tidak menggubrisnya," katanya.

Tapi di sisi lain, ia juga memuji permainan tim Minangkabau FC terutama barisan pertahanan di babak pertama. Pemain-pemain belakang tim tamu snagat disiplin menjalankan tugasnya.

"Babak pertama, lini belakang lawan sangat bagus, tidak seperti babak kedua yang mengendur. Tapi kami akui, gol tersebut merupakan keberuntungan bagi kami. Karena apapun, gol di menit-menit terakhir itu adalah keberuntungan," katanya.

Pelatih Minangkabau FC, Divaldo Alves mengatakan, tidak jelinya wasit menangkap momen-momen yang terjadi menyebabkan tim asuhannya harus takluk.

"Jujur saja, gol Bintang Medan tadi itu salah. Harusnya lemparan ke dalam itu diberikan untuk kami, bukan untuk lawan," katanya.

Namun, masalah yang terjadi tidak itu saja. Diakuinya, skuad asuhannya tampil di bawah performa sebenarnya. Namun, bukan tanpa penyebab, kekisruhan yang terjadi dengan beberapa orang di manajemen menjadi pemicu hasil buruk di pertandingan kali ini.

"Ada dari manajemen yang tidak suka Minangkabau FC menang. Permasalahan yang ada membuat pemain tidak fokus mulai dari saat berangkat ke Medan hingga tiba di Medan," katanya.(*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011