Imam Bukhori, petugas pendataan WNI/TKI untuk Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) dari kapal tersebut yang berada di perairan Srilanka, Jumat malam, menyampaikan hasil rekapitulasi WNI/TKI pelanggar batas izin tinggal (overstayers) itu.
Hasil rekapitulasi itu disampaikan oleh Kasubdit Pemulangan BNP2TKI Budiman Pasaribu yang juga berada dalam pelayaran kapal itu kepada Deputi Bidang Perlindungan BNP2TKI Lisna Yoeliani Poeloengan melalui faksimile untuk diteruskan kepada Kepala BNP2TKI Moh Jumhur Hidayat.
WNI/TKI yang dipulangkan pada tahap VII itu sebanyak 2.351 orang terdiri atas 2.163 WNI/TKI "overstayers" dewasa (2.132 perempuan dan 31 laki-laki), 93 anak, dan 95 balita.
Imam menyebutkan dari 2.163 orang dewasa itu terdapat 1.136 WNI/TKI asal Jabar yang terdiri atas 1.110 TKI penata laksana rumah tangga (PLRT) yang dikirimkan oleh pelaksana penempatan TKI swasta (PPTKIS) dan 26 orang eks-umrah.
WNI/TKI asal Jatim sebanyak 332 orang terdiri atas 168 TKI yang dikirimkan oleh PPTKIS dan 164 eks umrah.
Lalu, WNI/TKI asal Jateng sebanyak 209 orang terdiri atas 205 TKI dan empat orang eks umrah.
WNI/TKI asal NTB 163 orang terdiri atas 143 TKI dan 20 orang eks umrah.
Selebihnya jumlah TKI yang dikirimkan oleh PPTKIS asal Banten 129 orang, Lampung 35 orang, Kalsel 27 orang, Sulsel 24 orang, dan selebihnya dari beberapa provinsi seperti Sumsel, Sulteng, NTT, Kalbar, Sulbar, dan Sultra.
Sementara jumlah eks umrah selebihnya yang berasal dari Kalbar 23 orang, Kalsel 22 orang, Banten delapan orang, Kalteng empat orang, DKI Jakarta dua orang, serta NTT dan Sulsel masing-masing satu orang.
Dari 2.163 WNI/TKI " dewasa itu tercatat 1.888 orang merupakan TKI yang dikirimkan ke Arab Saudi melalui PPTKIS dan 275 orang melalui visa umrah.
Kapal yang diberangkatkan dari Pelabuhan Jeddah, Arab Saudi, sejak Sabtu (23/4) dinihari diperkirakan tiba di Pelabuhan Tanjungpriok, Jakarta, pada Selasa (3/5) sore atau Rabu (4/5) pagi.
Sebelumnya pemerintah telah memulangkan 2.073 WNI/TKI melalui enam tahap sejak 14 Februari hingga 19 Maret lalu dengan pesawat Garuda.
(B009/Z003)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011
