Jember (ANTARA News) - Sebanyak 13 dari 24 jenazah korban banjir bandang dan tanah longsor di Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, Jatim, yang telah dievakuasi ke RSUD Dr Soebandi, Jember, belum teridentifikasi, sementara 11 lainnya yang telah dikenali langsung dibawa keluarganya masing-masing.
Jubir Satlak PB Jember, Eddy B Susilo, di Panti, Rabu menjelaskan, kemungkinan semua jenazah --57-- di Panti korban tewas sudah dievakuasi, termasuk yang dikuburkan keluarganya.
Ia menjelaskan, korban tewas dievakuasi ke RSUD Sobandi sebanyak 24 mayat, sementara 33 mayat lainnya diyakini sudah dimakamkan oleh keluarganya di lokasi kejadian.
"Informasinya di Kalikepuh dan Kaliputih masih ada 11 mayat, tetapi ternyata yang enam mayat itu merupakan duplikasi atau terhitung ulang. Jadi yang benar tinggal lima, namun sudah dikuburkan keluarganya di lokasi, karena itu hari ini sudah tidak ada mayat lagi. Kecuali memang ditemukan korban baru," ucapnya.
Eddy memastikan bahwa jumlah korban tewas di Kecamatan Panti sebanyak 57 orang, luka ringan 10 orang dan luka berat empat orang. Sementara untuk memastikan ke-13 jenazah di RSUD Dr Soebandi, tim forensik kini mulai memeriksa mereka.
"Nanti, kalau memang tidak bisa terindetifikasi akan kami makamkan secara massal di pemakaman umum Kreongan, Jember," tuturnya.
Sementara itu, hingga kini data yang tercatat jumlah pengungsi sebanyak 6.761 orang yang ditampung di 15 titik, 12 di Panti masing-masing satu di Sukorambi, asrama transito dan Balai Diklat.(*)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006