Bandarlampung (ANTARA News) - Para petani di register 45 Kabupaten Mesuji, yang tergabung dalam Persatuan Petani Moro-Moro Way Serdang ( PPMWS), akan ikut turun ke jalan berunjukrasa memperingati Hari Buruh sedunia pada Minggu (1/5) mendatang.

Sekretaris Jenderal PPMWS Syahrul Sidin, di Bandarlampung, Sabtu, mengatakan, sejak lima tahun terakhir PPMWS secara aktif mendukung perjuangan buruh termasuk memperingatin Hari Buruh Sedunia setiap tanggal 1 Mei.

"PPMWS sebagai bagian dari gerakan kaum tani juga menyatakan dukungan dan keterlibaan dalam Peringatan Hari Buruh Sedunia," kata dia.

Syahrul melanjutkan, untuk Hari buruh atau May Day, para petani di Desa Moro-Moro juga akan melakukan aksi kampanye di jalan lintas timur.

Menurut dia, banyak anggotanya yang bekerja di perkebunan belum mendapatkan upah sesuai dengan Upah Minimum Kabupaten, dan status kerja mereka juga hanyalah buruh tidak tetap sehingga seringkali tidak mendapatkan kepastian jaminan hidup.

"May Day tentunya akan menjadi peristiwa penting dimana semua golongan masyarakat bersama-sama meneriakan hak-hak demokratisnya," kata dia.

Syahrul menjelaskan, bahwa buruh dan tani merupakan golongan terbesar dalam masyarakat Indonesia yang paling mengalami dampak krisis.

"Kita semua mengetahui politik upah murah, sistem kerja kontrak atau outsourching amat menyengsarakan buruh, selain itu, perampasan tanah-tanah petani, mahalnya harga sarana produksi pertanian menyebabkan buruh dan tani berada dalam situasi yang cukup sulit dimasa krisis, jadi kaum tani harus menjalin kerjasama dengan buruh yang sama-sama tertindas," kata dia.

Menurut dia, kaum tani dan masyarakat pedesaan pada umumnya akan semakin terancam oleh monopoli sumber-sumber agraria maupun perampasan tanah, sementara buruh sangat rentan dengan tiadanya perlindugan bahkan ancaman kehilangan pekerjaan.

Dia melanjutkan, demikian juga dengan golongan mahasiswa dan pemuda akan selalu terdesak oleh tingginya biaya pendidikan dan sulitnya lapangan pekerjaan, kaum miskin kota yang diancam penggusuran.

Singkatnya, kata dia, dalam situasi saat ini, seluruh beban krisis ekonomi dunia akan ditimpakan kepada pundak kelas, golongan maupun sektor masyarakat yang sesungguhnya selama ini telah menderita .

"Momentum May day haruslah ditempatkan sebagai medan perjuangan seluruh kelas, golongan dan sektor yang selama ini dilanggar hak asasinya untuk mengkampanyekan pemenuhan hak-hak sosial ekonomi maupun hak sipil demokratisnya," kata dia.

Selain ratusan petani Moro-moro, peringatan hari buruh juga akan dilakukan oleh ratusan buruh berbagai perusahaan di Lampung, yang turun ke jalan pada 1 Mei 2011. (AGH/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011