Ambon (ANTARA News) - Tim Gegana Polda Maluku, Rabu siang sekitar pukul 12.36 WIT, mengamankan kaleng biskuit yang diduga berisi bom yang diletakkan di dinding pagar pojok kanan halaman SMP Negeri 4 Ambon. Wartawan ANTARA di Ambon melaporkan, evakuasi kaleng yang diduga berisi bom itu berlangsung tegang, sementara polisi telah menutup Jalan Setiabudi dan memasang garis polisi (police line). Para guru SMP Negeri 4 maupun masyarakat yang menyaksikan evakuasi bom itu tampak tegang saat tim Gegana membawa barang tersebut ke mobil operasional untuk diurai dan memastikan isinya di markas Detasemen 88 di Tantui, Kecamatan Sirimau, kota Ambon. Ketegangan ini mencuat karena para guru SMP Negeri 4 Ambon pada pertengahan 2005 juga diteror bom melalui telepon, walaupun setelah diperiksa atau "disisir" tim Gegana tidak menemukan barang tersebut. Awal ketegangan teror bom ini bermula saat P. Patalatu (49) seorang guru di sekolah itu sedang melintas di jalan samping sekolah dan melihat sebuah kaleng biskuit di pagar. Kecurigaan memotivasi Patalatu melaporkannya ke Kepala Sekolah, Ny. C. Kakerissa yang selanjutnya menghubungi Polsek Sirimau. Dalam beberapa menit kemudian, personil dari Polres P. Ambon dan P.P. Lease menuju lokasi dan segera memasang police line di Jalan Setiabudi. Ny. Kakerissa bersyukur karena teror bom ini terjadi di saat para siswa masih libur, sedangkan para guru hadir dalam rangka persiapan belajar mengajar semester genap tahun ajaran 2005/2006. "Terus terang, kami trauma dengan teror bom yang untuk kedua kalinya, menyusul pertama melalui telepon dari Orang Tidak Kenal(OTK), pertengahan 2005 ,"tandasnya. Pengamanan kawasan SMP Negeri 4 Ambon dan Jalan Setiabudi pun turut diawasi Dandim 1504, Letkol Inf. Untung Budiharto serta sejumlah personil intel TNI.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006