Jakarta (ANTARA News) - Mengacu pada Ideologi Pancasila sebagai satu-satunya solusi untuk restorasi bangsa dan negara, menjadikan pengkajian rekonsiliasi filosofi pemikiran Soekarno serta Soeharto sangat diperlukan, karena kedua-duanya Pancasilais.
Demikian kesimpulan umum diskusi yang digelar bersama Institut Studi Nusantara (ISN) dan Solidaritas Aksi Rekonsiliasi Restorasi & Solusi (SARRS), di Jakarta, Kamis.
Diskusi tersebut antara lain menampilkan pakar politik Universitas Indonesia (UI) Ade Reza Hariyadi yang juga Peneliti ISN dan Koordinator Nasional (Kornas) SARRS, Jantje Worotitjan.
"Saya banyak belajar serta menambang ilmu dan tatakrama politik, juga tata cara mendirikan bangsa dan negara dari Bung Karno," ujar Jantje Worotitjan.
Tetapi, lanjutnya, ia dkk banyak belajar sekaligus menimba ilmu tatalaksana pembangunan, `policy` dan strategi membangun bangsa serta negara dari Pak Harto.
"Akhirnya bertemu di muara yang sama, yaitu Pancasila, karena kedua-duanya Pancasilais. Apalagi Bung Karno itu Penggali dan Pencetus Pancasila, lalu Pak Harto Pelaksana dan Penyelamat Pancasila," ujar Jantje Worotitjan.
Sementara itu Ade Reza Hariyadi menambahkan, rekonsiliasi filosofi pemikiran kedua pemimpin bangsa ini diyakininya bisa meredam dinamika disintegrasi kekeluargaan sesama anggota NKRI. (M036/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011
apa sinkronisasi dari keduanya perlu? apa bukannya pelaksanaan yg menjadi masaalah? apalagi, lain di bibir, lain dihati????