HS, salah seorang pengamat pendidikan di Mamuju, Jum`at, mengemukakan, kuat dugaan kunci jawaban UN baik tingkat SMU dan SMP ini diedarkan secara sengaja oleh Disdikpora karena mengejar target peningkatan kelulusan siswa tahun ajaran 2010-2011.
"Kami mengetahui telah beredar lembaran jawaban soal UN setelah salah seorang siswa yang tak sengaja mengeluarkan kertas dalam tasnya yang berisikan kunci jawaban,"kata dia.
Ia mengemukakan, kunci jawaban ini harus ditelusuri secara mendalam apakah Disdikpora yang dinahkodai, Hj.Saleh Duka atau sengaja dilakukan oleh masing-masing sekolah penyelenggara atau dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab.
"Kita lihat saja bagaimana hasil UN nanti. Apabila tingkat kelulusan di Mamuju mencapai 100 persen maka besar kemungkinan terjadi kebocoran kunci jawaban. Begitupun jika hasil UN anjlok juga bisa dipengaruhi dari hasil beredarnya kunci jawaban,"terangnya.
Bila kunci jawaban UN yang beredar kepada siswa di Mamuju motivasinya hanya untuk merusak, maka tentu akan disesalkan karena siswa telah terjebak terhadap kunci jawaban yang palsu.
Pada prinsipnya kata dia, penyelenggaraan UN di Mamuju tidak berhasil karena telah beredar kuncijawaban yang motivasinya juga belum jelas.
"Ini menunjukkan lemahnya pengawasan UN di Mamuju sehingga kunci jawaban melalui kertas ukuran kecil berhasil ketangan siswa. Ada dua kemungkinan dampak beredarnya kunci jawaban itu apakah mendongkrak kelulusan atau malah sebaliknya,"terangnya.
Dia mengemukakan, Disdikpora Mamuju saat ini berusaha keras meningkatkan target kelulusan siswa dari 94 persen tahun ajaran 2009-2010, ditargetkan minimal 95 persen dan bahkan membidik persentase kelulusan 100 persen.
Dengan beredarnya kunci jawaban ini kata dia, diharapkan bisa ditelusuri secara mendalam oleh aparat hukum untuk menindak pelaku yang berbuat kejahatan pendidikan di Mamuju.
"Pelaku yang sengaja membocorkan kunci jawaban dalam bentuk motivasi apapun harus ditindaki untuk mencegah terulangnya isu seperti ini," kuncinya. (ACO/K004)
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011