orang Indonesia itu terlalu pemaaf

Jakarta (ANTARA) - Setelah terakhir kali merilis "IMPERFECT: Karier, Cinta & Timbangan" pada 2019, Ernest Prakasa menjajal film bergenre thriller lewat "Teka Teki Tika".

"Memberanikan diri karena sebenarnya kalau dilihat dari dulu, aku juga selalu pengen berusaha menghadirkan sesuatu yang baru. Pengen nyoba sesuatu yang baru. Cuma bedanya kemarin-kemarin coba sesuatu yang barunya masih di koridor komedi gitu," kata Ernest Prakasa selaku Sutradara dan penulis "Teka Teki Tika" saat dijumpai di Jakarta, Jumat (3/12).

"Seram sih. Bukan filmnya yang serem tapi gue-nya yang serem. Maksudnya ngebayangin persepsi orang akan seperti apa. Tapi kalau enggak dicoba, ya enggak akan tau," lanjutnya.

Baca juga: Penjelasan Ernest Prakasa soal kelanjutan "CTS the Series"

Lebih lanjut, Ernest mengatakan bahwa alasan dia ingin membuat film dengan genre misteri adalah karena aktor sekaligus sutradara tersebut ingin mencoba untuk membuat suatu karya yang membuat penonton bertanya-tanya tentang isi dari film tersebut.

"Kalau ditanya inspirasi ceritanya dari mana, sebenarnya aku sebagai penonton suka genrenya. Suka genre yang berbau-bau misteri, teka teki, gitu. Dan selalu kagum kalau penulisnya bisa bikin cerita yang orang tuh bertanya-tanya. Pengen suatu saat bisa bikin juga yang kayak gitu," ungkap Ernest.

Di sisi lain, melalui film "Teka Teki Tika" Ernest mengatakan bahwa dia terinspirasi dari kasus korupsi dana bantuan sosial yang sempat terjadi di masa pandemi. Oleh sebab itu, Ernest pun ingin mencoba untuk memberikan pesan tersebut melalui film terbarunya.

"Inspirasinya dari mana aku enggak bisa pin point satu titik tertentu, tapi yang pasti salah satu inspirasinya ya berkaitan dengan pesan dari film itu sendiri. Walaupun baru bisa dilihat ketika nonton filmnya, sebenarnya pesannya ini berangkat dari aku merasa bahwa orang Indonesia itu terlalu pemaaf sama korupsi," jelas Ernest.

"Tapi aku selalu merasa kalau di Indonesia ini kayaknya kalau ada orang yang bikin salah, ada artis yang terlibat skandal kayak jadi manusia paling hina semuka bumi gitu. Tapi kok kayaknya kalau sama koruptor ni kita santai banget gitu," tutupnya.

Baca juga: Pratayang "Teka Teki Tika" karya Ernest Prakasa resmi dirilis

Baca juga: "Susah Sinyal The Series" tayang mulai 29 Oktober

Baca juga: Ernest Prakasa ungkap tantangan buat serial kala pandemi

Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021