Sleman (ANTARA News) - Kondisi pesawat Glider 611 milik Akademi Angkatan Udara yang jatuh di kebun tebu di Berbah, Sleman, Yogkarta, rusak parah.
"Pesawat sudah dievakuasi dan memang mengalami kerusakan parah sehingga tidak dapat digunakan lagi," kata Gubernur AAU Marskal Muda Ida Bagus Putu Dunia usai memimpin upacara pemakamanan Sertu Ninang Siwiyono di Dusun Kalongan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, di Sleman, Jumat.
Ia menjelaskan, pesawat tersebut milik Akademi Angkatan Udara (AAU) untuk praktikum para karbol AAU dalam Kurikulum Pendidikan Penerbangan Tingkat II.
"Jadi pesawat bukan milik sekolah penerbangan TNI AU, itu milik AAU yang digunakan untuk praktikum," katanya.
Hingga saat ini, katanya, pihaknya juga belum tahu kronologi jatuhnya pesawat tersebut. "Penyelidikan masih dilakukan Mabes TNI AU, kami belum tahu hasilnya termasuk penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut," katanya.
Ia mengatakan, penyelidikan itu sesuai prosedur memang tidak melibatkan pihak kepolisian.
"Penyelidikan kejadian jatuhnya pesawat ini memang tidak melibatkan pihak kepolisian, karena aturannya memang demikian," katanya.
Ia mengatakan, terkait dengan pengamanan lokasi pesawat jatuh yang sangat ketat hingga berlapis-lapis tersebut untuk melindungi lokasi dan keadaan pesawat agar tidak berubah sehingga masih asli.
"Jika kondisinya berubah maka nanti dapat menyulitkan penyelidikan, sehingga memang harus dijaga ketat," katanya.
Insiden pesawat jatuh tersebut mengakibatkan seorang instruktur Sertu Ninang Siwiyono dan anak latih Sersan Karbol Habibun Rohman tewas di tempat kejadian.
(V001/M029)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011