Paris (ANTARA News) - Pemerintah Prancis berencana menyuntikkan dana sebesar lima miliar euro (6,5 miliar dolar AS) ke sejumlah bank, dengan tujuan bank bisa memberikan pendanaan dalam pembelian pesawat sehingga membantu produsen pesawat Eropa, Airbus, demikian menurut sumber dari Pemerintah Prancis, Minggu (Senin WIB). "Memang benar ada rencana untuk meminjamkan lima miliar euro ke bank-bank untuk bisa membiayai kontrak Airbus," kata sumber itu, sambil menyatakan bahwa berita awal ada di harian bisnis Les Echos. Namun sumber itu tidak bersedia memberikan detil selengkapnya. Harian itu menyebutkan Pemerintah Prancis akan menyuntikkan dana ke sejumlah bank yang biasa memberi pinjaman kepada industri penerbangan, yakni Clayon, Societe Generale dan BNP Paribas. "Tujuannya untuk mencegah maskapai-maskapai membatalkan ordernya akibat kesulitan mendapatkan pendanaan," kata sumber seperti dikutip Reuters dari harian Prancis itu. Berita itu dimuat di halaman depan harian edisi Senin, setelah sebelumnya informasi dikirim ke media pada Minggu. Seorang sumber yang berasal dari industri Prancis mengatakan rencana itu datang awalnya dari kantor perdana menteri, yang ingin membantu dengan basis industri perbankan, dan penerbangan merupakan salah satu dari beberapa industri yang akan mendapat keuntungan secara langsung atau tidak langsung. Hingga pemberitaan ini, pihak Airbus belum bisa dihubungi untuk diminta tanggapannya. Baik Airbus maupun saingannya Boeing sedang terkena dampak gejolak dari harga minyak dan penurunan ekonomi yang menghantam angkutan udara. Mereka juga berjuang mencegah ancaman pembatalan pesanan pesawat atau melemahnya pemesanan. (*)
Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009