Kami juga siap untuk memberikan suatu pendampingan bukan saja di sisi kelembagaan koperasi tetapi juga memfasilitasi pengembangan..

Jakarta (ANTARA) - Deputi Perkoperasian Kementerian Koperasi dan UKM Ahmad Zabadi mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mengonsolidasikan para peternak sapi melalui koperasi untuk meningkatkan produktivitas dan daya saing.

“Kami akan perkuat dari sisi koperasinya untuk konsolidasi seluruh petani dan peternak di mana koperasi betul-betul kami perankan sebagai offtaker,” ujar Ahmad saat konferensi pers virtual pada Jumat.

Ia menilai sejauh ini koperasi sudah menjadi entitas yang mampu mengonsolidasi para peternak sapi perah, seperti di kabupaten Malang, Kabupaten Batu, dan di beberapa daerah lainnya di Jawa Timur.

Baca juga: KemenkopUKM dorong digitalisasi UMKM yang berkelanjutan

Ahmad mengatakan upaya konsolidasi tersebut merupakan bagian dari strategi penting KemenkopUKM sesuai arahan Presiden Joko Widodo tentang korporatisasi pertanian atau sektor pangan melalui koperasi, termasuk sektor peternakan sapi perah dan susu.

“Kami juga siap untuk memberikan suatu pendampingan bukan saja di sisi kelembagaan koperasi tetapi juga memfasilitasi pengembangan koperasi sektor pangan melalui suatu pembiayaan yang relatif murah,” katanya.

Ahmad mendorong agar para petani dan peternak dapat memanfaatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebab saat ini tingkat bunganya relatif rendah, yakni hanya 3 persen. KUR tersebut, lanjutnya, dapat memperingan kemampuan pembiayaan pada petani dan peternak di masa pandemi.

“Bahkan di beberapa daerah 3 persennya pun disubsidi oleh APBD misalnya, sehingga di daerah itu dimungkinkan pembiayaan KUR jadi nol persen yang bisa dinikmati oleh para petani dan peternak,” ujarnya.

Ahmad mengatakan pihaknya siap untuk memfasilitasi para petani dan peternak yang tergabung dalam koperasi untuk mendapatkan akses pembiayaan, baik di on farm maupun dari sisi pembiayaan yang diberikan Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB).

“Kami juga berharap konsep atau model bisnis yang berbasis pada teknologi dapat diadaptasi dan didampingi oleh Kemenperin serta dari sisi budidayanya tentu perlu kembangkan lebih jauh melalui kerja sama dan kolaborasi Kementan melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan,” katanya.

Baca juga: Kemenperin apresiasi IPS jalin mitra dengan koperasi peternak

Baca juga: Kolaborasi peternak sapi dan swasta dukung ketahanan pangan

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021