“Kami memilih Human Initiative, karena kami melihat bahwa Human Initiative sudah terpercaya dan berpengalaman dengan kasus-kasus pelecehan seksual. Kami juga sudah melakukan kunjungan ke kantor Human Initiative dan berdiskusi banyak hal mengenai kasus ini dan pihak Human Initiative sangat mendukung Jiera melakukan kampanye ini,” kata Chief Product Officer Jiera, Enggar Banyu Biru, melalui keterangan resmi pada Jumat.
Melalui kampanye tersebut, Jiera juga berupaya untuk merangkul dan memberikan dukungan kepada para penyintas agar berani untuk berbicara dan mengambil pilihan yang mendorong mereka untuk bertahan. Kampanye #It’sOkay dilakukan mulai 29 November hingga 5 Desember di The Meet Market, PIK Avenue Mall.
Baca juga: Orang tua perlu waspadai gangguan psikologis pada anak selama pandemi
Enggar mengatakan kampanye ini bermula ketika tim membuat video endorsement tentang tutorial dan efek penggunaan produk Jiera. Namun, video tersebut mendapatkan komentar-komentar negatif berupa pelecehan seksual secara verbal terhadap fisik.
“Maka dari itu, kami berupaya mengangkat kasus ini agar lebih dapat dimengerti lebih luas,” ujar Eggar.
Bersama dengan kampanye ini, Jiera meluncurkan produk lip serum edisi terbatas dengan menampilkan tulisan #It’sOkay pada label produknya. Konsep produk kali ini memiliki bentuk visual yang berbeda jika dibandingkan dengan produk Jiera lainnya.
Nantinya hasil penjualan dari produk tersebut akan disumbangkan kepada Human Initiative sebesar 10 persen untuk kepentingan yang berkaitan dengan korban kekerasan atau pelecehan seksual.
“Tujuan dari kampanye ini agar menghormati dan melindungi anak dan perempuan dari kekerasan dan eksploitasi seksual, termasuk di lokasi bencana dan wilayah program pemberdayaan, dengan menghadirkan ruang menyusui darurat, tempat berhubungan suami istri darurat, dan rumah senyum untuk keluarga,” kata Digital Partnership Human Intiative, Egi Gustiana Putra.
Melalui kampanye ini, CEO Jiera, Teuku Mayoga, berharap dapat merangkul orang-orang yang telah mengalami pelecehan seksual dengan menunjukkan bahwa mereka memiliki kekuatan lebih dari apa yang mereka alami.
“Kami berharap kita semua bisa semakin menyadari nilai diri kita sebagai manusia yang jauh lebih berharga dari apa yang orang-orang sepelekan,” tutur Yoga.
Baca juga: Kekerasan seksual kepada jurnalis perempuan berikan dampak psikologis
Baca juga: Keluarga dinilai belum bisa bedakan rasa sayang dan pelecehan seksual
Baca juga: Paus malu Gereja tidak memprioritaskan korban pelecehan di Prancis
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2021