Sleman (ANTARA News) - Jenazah dua korban jatuhnya pesawat latih jenis Glider 611 di Berbah, Sleman, menurut rencana akan disemayamkan dulu di Skuadron Pendidikan (Skadik) 101 Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta sebelum diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan.
Dua korban tewas dalam insiden yang terjadi Kamis sekitar pukul 15.45 WIB itu diidentifikasi sebagai Sertu Ninang dan Sersan Karbol Habibun Rahman.
Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsda IB Putu Dunia mengatakan bahwa korban Sertu Ninang warga Dusun Kalongan, Desa Maguwoharjo, Kecamatan Depok Sleman, merupakan instruktur sedangkan Sersan Karbol Habingun asal Madura merupakan anak didiknya.
"Mereka sedang berlatih kegiatan ekstrakulikuler bagi para Karbol AAU," katanya.
Akademi Angkatan Udara masih melakukan penyelidikan mengenai penyebab jatuhnya pesawat latih tersebut. "Penyebab pasti jatuhnya pesawat latih tersebut belum diketahui dengan pasti," katanya.
Putu mengatakan, kedua jenazah korban saat ini sudah berada di RS Harjolukito dan segera akan disemayamkan di Skadik 101 Pangkalan TNI AU Adisutjipto.
"Jenazah korban akan disemayamkan di Skadik untuk memberikan kesempatan kepada rekan-rekan korban memberikan penghormtan terakhir," katanya.
(ANTARA/S026)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011
Ini bisa jadi pelajaran bagi kita semua. Kita berharap agar tidak terjadinya kecelakaan ini. Ini kasus yang sering terjadi. Dan saya pikir lebih baik agar anggaran alutsista TNI ditingkatkan. Kita tentu tidak menginginkan terjadinya kecekaan ini.
Kita dukung alutsista TNI yang mumpuni dan dukung kemandirian alutsista TNI.