"Ada tiga masalah pembangunan di Indonesia, pertama implementasi, kedua implementasi dan ketiga implementasi."

Jakarta (ANTARA News) - Wakil Presiden (Wapres), Boediono, mengatakan bahwa implementasi merupakan salah satu masalah pembangunan yang serius di Indonesia.

"Ada tiga masalah pembangunan di Indonesia, pertama implementasi, kedua implementasi dan ketiga implementasi," kata Wapres saat menutup musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbangnas) di Jakarta, Kamis.

Untuk itu, Wapres mengingatkan, seluruh jajaran aparat pemerintah baik di pusat dan daerah untuk bekerja lebih keras dalam mewujudkan pembangunan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Wapres juga menegaskan dalam sambutannya, seluruh dokumen dalam membangun begitu pula hasil-hasil Musrenbangnas jangan hanya menjadi dokumen yang teronggok di lemari buku para pejabat. Namun, dokumen Musrenbangnas haruslah diimplementasikan dalam pembangunan.

"Jangan ditinggal itu hanya sebagai dokumen mati di rak buku kita masing-masing," kata Wapres Boediono.

Wapres mengemukakan, dirinya akan melakukan inspeksi ke daerah-daerah nantinya untuk memeriksa sejauh mana hasil-hasil Musrenbangnas tersebut di implementasikan.

Selain itu, Wapres dalam sambutannya juga memperhatikan secara khusus daerah-daerah utama penghasil pangan untuk mengantisipasi masalah ketahanan pangan. Wapres mengatakan, perlunya mengetahui masalah-masalah yang dihadapi para penghasil pangan secara langsung. Untuk itu, pihaknya akan melakukan kunjungan ke daerah-daerah penghasil pangan utama.

Sebelum mengakhiri sambutannya, Wapres berpesan, agar hasil-hasil musyawarah perencanaan pembangunan nasional (Musrenbangnas) dapat diimplementasikan dengan baik oleh aparat pemerintah baik pusat dan daerah.

Musyawarah perencanaan pembangunan nasional merupakan amanat UU Nomor 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan dilaksanakan setiap tahun. Musrenbangnas merupakan puncak dari seluruh rangkauian pembahasan teknis pembangunan di tingkat pusat dan daerah.

Musrenbangnas dihadiri unsur pimpinan lembaga negara, unsur legislatif, para gubernur, walikota, bupati, dan kepala Bappeda provinsi seluruh Indonesia.

Acara itu dibuka oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Kamis pagi (28/4). Dalam pembukaannya Presiden meminta adanya pembenahan dalam pelaksanaan pembangunan.
(T.M041/B012)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011