Jakarta (ANTARA News)- Kurs rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di pasar spot antarbank Jakarta pada Kamis sore masih tetap menguat, karena pelaku pasar asing aktif melepas dolar AS dan membeli rupiah, meski kenaikan sedikit menurun dibanding sesi sebelumnya.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 39 poin menjadi Rp8.575 per dolar AS dibanding sebelumnya rp8.614 per dolar AS.
Direktur Retail Banking PT Bank Mega Tbk, Kostaman Thayib, di Jakarta, mengatakan bahwa rupiah masih berpeluang untuk menguat kembali, karena faktor positif dari eksternal masih cukup kuat.
Pelaku asing kecewa dengan keputusan bank sentral AS yang mempertahankan suku bunga The Fed, katanya.
Oleh karena itu, menurut dia, aksi lepas dolar AS oleh pelaku asing kemungkinan masih berlanjut dengan menukar dolar AS kepada rupiah untuk membeli saham karena pasar saham saat ini terkoreksi.
"Kami optimistis rupiah akan kembali menguat hingga mendekati level Rp8.500 per dolar AS," ucapnya.
Ia mengatakan, rupiah kemungkinan akan dihambat oleh Bank Indonesia (BI) untuk tidak cepat mencapai level Rp8.500 per dolar AS.
Apabila rupiah menembus level Rp8.500 per dolar AS, maka eksportir akan meminta BI segera melakukan intervensi untuk menjauhi rupiah di level tersebut, ujarnya.
BI, lanjut dia, kemungkinan akan melihat dulu perkembangan pasar lebih lanjut, apabila permintaan makin kuat terhadap rupiah maka pergerakan yang menguat akan dibiarkan.
Namun, ia menilai, apabila peluang untuk melakukan intervensi memang ada maka BI akan melakukan.
Pada Kamis siang kurs rupiah terhadap dolar AS di pasar spot antarbank Jakarta, naik tajam hingga posisinya di bawah angka Rp8.600 per dolar AS, akibat aksi beli pelaku terhadap rupiah makin menguat.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS naik 46 poin menjadi Rp8.568 per dolar AS dari sebelumnya Rp8.614.
(T.H-CS/F002)
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2011