Padang (ANTARA News) - Bahan bakar minyak jenis premium pada tingkat pengecer di Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatra Barat dijual mencapai Rp25.000 per liter dari harga normal Rp4.500 per liter.
Budi (40) warga desa Matobe, Kecamatan Sipora Selatan saat dihubungi Kamis mengaku kesulitan mendapatkan premium untuk sepeda motornya. Meskipun ada, tetapi dijual seharga Rp25.000 per liter.
"Barangkali warga ingin cepat kaya dengan mengambil keuntungan di tengah-tengah kesulitan masyarakat, dan ini sudah terjadi hampir selama tiga minggu," katanya.
Hal yang sama juga terjadi di Trans Taikako. Pendeta Gereja Kristen Protestan Mentawai (GKPM), O. Sababalat yang melayani pengungsi korban gempa dan tsunami di KM 4 - KM 10 Pagai Utara mengaku bahwa bensin di jual dengan harga Rp20.000 per liter.
Rapot, warga Tuapeijat mengatakan, BBM mengalami kelangkaan sejak dua minggu terakhir. "Premium baru datang ke Tuapeijat kemarin siang, dan saya mendapat informasi jumlahnya 9 ton," katanya.
Menurutnya, setiap warga yang mengantre di pangkalan dijatah 5 liter per orang. Premium tersebut dijual seharga Rp 5000 per liter.
"Dari jumlah itu saja masih banyak yang belum kebagian, sementara mereka telah lama menunggu," tambah Rapot.
Sales Representatif Ritel Rayon VIII Pertamina Pemasaran Sumbar, I Ketut Parmadi mengatakan, pasokan dari terminal BBM di Bungus Teluk Kabung, Padang menuju Mentawai tetap berjalan lancar belakangan ini, dan sesuai dengan alokasi yang ditetapkan.
Ia menyebutkan, Pertamina Sumbar memasok 200 Kiloliter (KL) premium dan 112 KL solar dalam sebulan. "Alokasi itu telah kita distribusikan ke Mentawai dan sebagian telah sampai," katanya.
Bahkan, tambahnya, Pertamina menambah alokasi BBM sebanyak 50 KL jenis premium dan solar guna menghindari adanya warga yang tidak kebagian.
I Ketut menyebutkan, pada Senin (25/4) sudah dipasok sebanyak 34 ton jenis solar, 18 ton jenis premiun dengan wilayah tujuan Sipora Selatan, Sipora Utara, dan Sikakap. Kemudian, pada Selasa (26/4) telah ditambah pasokan sebanyak 16 ton lagi jenis bensin dengan tujuan Sikakap, Kecamatan Pagai Utara.
Ia juga mengharapkan pemerintah daerah setempat untuk ikut mengawasi pendistribusian ini sehingga tidak terjadi indikasi penyelundupan serta tidak ada oknum yang menaikkan harga BBM di luar ketentuan.
(ANT)
Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2011
bupatinya harus di cek juga tuh ama KPK.. banyak korupsi dia,,, ga ada perhatian at all ke masyarakatnya sendiri.. tapi kumpulin duit rakyat buat perus pribadi