Jakarta (ANTARA) - Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan pihaknya akan terus mendorong Pengurus Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XX dan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI untuk segera melunasi pembayaran honorarium bagi semua unsur yang terlibat dan membantu penyelenggaraan dua ajang tersebut.
Menurut Zainudin, meski dana belum seluruhnya dicairkan oleh Kementerian Keuangan, tetapi panitia masih mempunyai sisa anggaran PON dan Peparnas lalu yang dapat digunakan untuk pembayaran sejumlah tunggakan. Namun PB PON dan PB Peparnas, lanjut dia, sangat berhati-hati agar pembayaran tidak salah sasaran.
Saat melakukan Rapat Kerja bersama Komisi X DPR RI dengan agenda Realisasi APBN Tahun 2021 di ruang rapat Komisi X DPR RI, Senayan, Kamis, Menpora memastikan kewajiban honorarium relawan dapat dibayarkan pada akhir tahun ini.
“Sebelum akhir tahun anggaran ini supaya kewajiban-kewajiban, seandainya masih ada kewajiban, itu harus segera dibayarkan. Tetapi informasi sementara yang kami dapatkan sebenarnya di sana itu masih ada dana untuk membayar itu, cuma karena kehati-hatian disana takut membayarkan, tahu-tahu salah membayar,” kata Zainudin, seperti dikutip laman resmi Kemenpora.
Baca juga: PB PON tarik kembali peralatan di arena olahraga
Ia menyebut sudah ada ditemukan beberapa kali kasus salah bayar dalam pelaksanaan PON dan Peparnas Papua, salah satunya adalah salah bayar tanah ganti rugi.
“Jadi, itu akan jadi masalah buat mereka (PB PON-Peparnas) karena setelah dibayarkan, ada lagi yang datang katanya belum bayar,” tutur Zainudin.
Ia pun mengaku khawatir kondisi tersebut terulang saat mereka membayar honorarium kepada para relawan, termasuk fotografer, tenaga kesehatan, supir dan relawan lainnnya.
Zainudin meminta agar Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), perwakilan Kementerian Keuangan dan Inspektorat Kemenpora membantu PB PON dan Peparnas untuk melakukan verifikasi terhadap dokumen-dokumen yang ada.
“Jadi, kami hati-hati betul, jangan sampai salah bayar, masalahnya, kan, ada di mereka (PB PON-Peparnas). Dan bahkan komitmen Gubernur (Ketua PB PON-Peparnas) itu menalangi dulu atau sistem reimburse,” tutup Zainudin.
Baca juga: Pemprov Papua siapkan strategi pengelolaan arena pasca PON-Peparnas
Baca juga: Pemuda Papua apresiasi suksesnya pelaksanaan PON XX dan Peparnas XVI
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Rr. Cornea Khairany
Copyright © ANTARA 2021