Presidensi G20 Indonesia ini merupakan hari yang bersejarah. Memang biasanya dalam G20 pada hari pertama berjalan begitu saja, tidak ada yang membuat perayaan, tetapi kami memang ingin dengan cara yang berbeda agar kesadaran tentang G20 ini juga munc
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam pertemuan dengan Chairs Working Group dan Engagement Group G20 di Jakarta, Rabu (1/12) menekankan pentingnya musyawarah dan mufakat dalam Presidensi G20, yang menjadi ciri khas Indonesia dalam membangun komunikasi yang baik.
Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, Presidensi G20 Indonesia diharapkan tidak hanya perayaan dan menghasilkan narasi, tetapi ada hasil konkret bagi Indonesia dan dunia.
“Untuk membuat kegiatan ini tidak hanya narasi, maka perlu konvergensi daripada kepemimpinan Indonesia menuju prioritas yang diarahkan," kata Airlangga dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Kamis.
Maka dari itu, ia berharap koordinasi produktif antar kementerian/lembaga bisa mengerucut kepada tiga hal terkait penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi ekonomi digital, dan transisi energi.
Presidensi G20 Indonesia merupakan kesempatan bagi Indonesia untuk berkontribusi lebih besar bagi pemulihan ekonomi global, yang telah dimulai pada 1 Desember 2021 dengan perayaan pembuka (opening ceremony) hingga Oktober 2022 dengan mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”.
“Presidensi G20 Indonesia ini merupakan hari yang bersejarah. Memang biasanya dalam G20 pada hari pertama berjalan begitu saja, tidak ada yang membuat perayaan, tetapi kami memang ingin dengan cara yang berbeda agar kesadaran tentang G20 ini juga muncul di tengah masyarakat Indonesia,” kata Airlangga.
Sebelum memulai acara Opening Ceremony Presidensi G20 Indonesia, Airlangga mengadakan pertemuan dengan kepada Chairs Working Group dan Engagement Group G20 di Jakarta.
Para Working Group dan Engagement Group yang terlibat dalam Presidensi G20 Indonesia adalah Parliament 20 (Dewan Perwakilan Rakyat Indonesia), Supreme Audit Institution 20 (Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia), Employment Working Group, Development Working Group, serta energy Trasition Working Group, serta Environment and Climate Sustainability Working Group.
Kemudian, Anti-Corruption Working Group, Trade, Investment, and Industry Working Group, Agriculture Working Group, Education Working Group, Culture Working Gorup, Research and Higher Education, Health Working Group, Tourism Working Group, Urban-20, Business 20, Civil 20, Think 20, Labour 20, Science 20, Women 20, Youth 20, dan Empower Initiative.
Baca juga: Pembukaan Pesidensi G20 tampilkan pagelaran seni dan budaya nusantara
Baca juga: Airlangga: Presidensi G20 agar usai krisis dunia jadi lebih tangguh
Baca juga: Jokowi: Indonesia perjuangkan aspirasi negara-negara berkembang di G20
Baca juga: Jokowi: RI berupaya keras hasilkan inisiatif konkret pulihkan global
Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021