Dirjen Pemasaran Kemenbudpar DR. Sapta Nirwandar mengatakan, selama 5 kali diselenggarakan, kali ini pertama GSS diselenggarakan di Asia, yakni Indonesia. "Kita yang memiliki kekayaan rempah-rempah untuk spa, wajib memperkenalkan spa di tingkat dunia," kata Sapta Nirwandar dalam jumpa pers penyelenggaraan GSS di Gedung Sapta Pesona Jakarta, Rabu (27/4).
Delegasi GSS Bali 2011 selain dari hospitality dan pariwisata, juga kalangan keuangan, obat-obatan, real estate, manufaktur, dan teknologi. Mereka akan mengikuti konfrensi tingkat tinggi yang setara dengan World Economic Forum tersebiut.
Perusahaan jamu dan kosmetik Martha Tilaar Group (MTG) mengapresiasi program Kemenbudpar di ajang GSS ini, dengan menyelenggarakan Indonesia Gala Dinner bertema A Journey to the Eden of The East pada 17 Mei mendatang di Summer Garden Westin Hotel, Bali.
Menurut Martha Tilaar, pendiri perusahaan jamu dan kosmetik Martha Tilaar Group, perusahaannya akan menyajikan ilustrasi yang menggambarkan sejarah spa Indonesia berdasarkan filosofi luhur budaya Indonesia.
"Banyak rempah-rempah Indonesia yang diekspor ke luar negeri untuk dijadikan ramuan spa. Seharusnya spa bisa menjadi komoditi untuk masyarakat Indonesia," ujar Martha Tilaar. Ia menambahkan bahwa, satu outlet spa bisa mempekerjakan 15 sampai 20 orang. "Belum lagi kerjasama dengan para supplier, tentu membuat perputaran uang berjalan kencang," tambahnya.
Kegiatan lain dalam GSS adalah digelar acara kompetisi GSS Student Challenge, sebuah kompetisi untuk mahasiswa dalam pengembangan konsep spa yang inovatif, estetik, fungsional dan profitable. Indonesia yang diwakili Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, akan bersaing dengan Chinese University of Hong Kong, Cornell-Nanyang Institute of Hospitality Management Singapore, dan Hong Kong Polytechnic University.
Indonesia telah menandatangani Global Spa Summit Platinum Partnership pada 1 September 2010. Selain itu kemajuan spa di Bali telah telah diakui dunia internasional antara lain dengan mendapat 6 penghargaan dari Asia Spa Magazine pada 11 November 2010.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka. Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011