Kualitas kain yang diimpor dari Indonesia sangat baik, meskipun dari segi harga relatif cukup mahal,
Jakarta (ANTARA) - Kedutaan Besar RI di Windhoek, ibu kota Namibia, mendukung dengan memfasilitasi kemitraan bisnis tekstil antara pengusaha Indonesia dan Namibia yang sudah terjalin selama ini.
"KBRI berupaya mencari mitra usaha potensial dan memfasilitasi kemitraan bisnis antara Dinapama dengan beberapa perusahaan tekstil Indonesia" ujar Dubes RI untuk Namibia Wisnu Edi Pratignyo dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Kamis, menanggapi rencana Dinapama memperluas kerja sama dengan Indonesia.
Dinapama Manufacturing & Suppliers CC adalah perusahaan garmen Namibia yang mengimpor kain tekstil Indonesia.
Kualitas kain tekstil Indonesia sangat baik, demikian pernyataan Direktur Pelaksana Dinapama Manufacturing & Suppliers CC David Namalenga.
Baca juga: KBRI Windhoek kenalkan seni batik kepada masyarakat Namibia
Pengakuan kualitas kain tekstil Indonesia oleh perusahaan Namibia itu diungkapkan David Namalenga saat menerima kunjungan Dubes Edi Pratignyo akhir November 2021.
Dubes RI itu berkunjung ke pabrik Dinapama untuk menyaksikan pembukaan peti kemas asal Indonesia yang memuat bahan material tekstil yang diimpor dari perusahaan PT. Argo Pantes Tbk.
Kepercayaan Dinapama menggunakan tekstil asal Indonesia terletak pada kualitas kain yang sangat baik, kata Namalenga.
"Kualitas kain yang diimpor dari Indonesia sangat baik, meskipun dari segi harga relatif cukup mahal," tambahnya.
Baca juga: UMKM Jawa Barat pamerkan produk di Namibia
Bahkan pada kondisi tertentu, Dinapama tidak tanggung-tanggung mendatangkan impor material tekstil dari Indonesia dengan angkutan udara. Dinapama telah mengimpor kain dari PT Argo Pantes, Indonesia, sejak tujuh tahun lalu.
Keseriusan Dinapama menggunakan kain tekstil asal Indonesia mendorong David Namalenga untuk berkunjung ke Indonesia guna mendapatkan material kain yang lebih bervariasi.
Dalam kaitan itu, kata Dubes Edi Pratignyo, KBRI akan mendukung rencana Dinapama.
Di sela-sela pertemuan tersebut, Namalenga mengajak Edi Pratignyo meninjau pabriknya yang berisi bahan-bahan material berupa produk tekstil, salah satunya dari Indonesia yang akan dibuat menjadi beragam jenis pakaian kerja.
Baca juga: KBRI tindaklanjuti MoU kerja sama maritim Indonesia-Namibia
Baca juga: Tingkatkan ekspor, KBRI gelar forum bisnis dengan pengusaha Namibia
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Mulyo Sunyoto
Copyright © ANTARA 2021