Kami sedang berkoordinasi dengan toko oleh-oleh untuk menjalankan aturan itu dengan berkomitmen tidak menerima bus pariwisata yang belum masuk Giwangan.
Yogyakarta (ANTARA) - Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Yogyakarta meminta toko oleh-oleh mendukung upaya pengendalian kasus melalui kebijakan one gate system, salah satunya dengan tidak menerima bus pariwisata yang belum melakukan pemeriksaan di Terminal Giwangan.
“Kami sedang berkoordinasi dengan toko oleh-oleh untuk menjalankan aturan itu dengan berkomitmen tidak menerima bus pariwisata yang belum masuk Giwangan,” kata Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Yogyakarta Heroe Poerwadi di Yogyakarta, Kamis.
Menurut dia, rencana tersebut menjadi upaya pelapis yang bisa ditempuh dalam pengendalian potensi penularan khususnya saat penerapan PPKM Level 3 pada libur Natal dan Tahun Baru 2022 karena ditengarai masih ada bus pariwisata yang tidak mematuhi aturan one gate system.
Baca juga: Yogyakarta tetap terapkan "one gate system" saat libur akhir tahun
Dalam aturan tersebut, bus pariwisata yang masuk ke Kota Yogyakarta wajib menjalani skrining di Terminal Giwangan yaitu memastikan seluruh wisatawan sudah menjalani vaksinasi minimal dosis pertama.
Bus akan diberi tanda berupa stiker lolos verifikasi dan berhak memanfaatkan tempat khusus parkir di sekitar kawasan Malioboro.
Namun demikian, sejumlah bus pariwisata diketahui tidak memenuhi aturan tersebut dan langsung menuju toko oleh-oleh. “Akhir pekan kemarin masih ditemui kondisi seperti itu dan langsung dikondisikan oleh kecamatan,” katanya.
Terkadang, lanjut dia, bus pariwisata hanya menurunkan penumpang di Malioboro dan parkir di lokasi lain untuk kemudian menjemput kembali wisatawan setelah beberapa jam kemudian.
“Penerapan one gate system ini sebenarnya ditujukan untuk wisatawan itu sendiri. Wisatawan harus sudah divaksin dan dalam kondisi sehat. Pulang pun juga sehat,” katanya.
Baca juga: Satgas: Tidak ada penambahan pasien COVID-19 di Kepri selama 3 hari
Selain toko oleh-oleh, Heroe yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta juga berharap hotel maupun usaha jasa akomodasi lain juga mendukung kebijakan one gate system.
“Kami juga berencana melakukan testing acak ke wisatawan,” katanya yang akan menempuh berbagai upaya pengendalian kasus terutama saat libur akhir tahun.
Meskipun sudah ada kebijakan untuk menerapkan PPKM level 3 saat libur akhir tahun, namun Heroe menyebut potensi peningkatan wisatawan tetap ada sehingga harus diantisipasi sebaik mungkin.
“Harapannya, tidak terjadi lagi kenaikan kasus COVID-19 sebagai dampak libur panjang. Apalagi saat ini ada varian baru virus Corona, Omicron. Jadi, antisipasi itu sangat penting meskipun sarana dan prasarana kesehatan saat ini sudah semakin siap,” katanya.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2021