Ledakan itu mengirim menara api ke udara di terminal al-Sabil 50 kilometer dari perbatasan dengan Israel, memaksa pipa tersebut harus ditutup.
Seorang pejabat keamanan mengatakan kepada Reuters bahwa "sebuah geng bersenjata tak dikenal" menyerang pipa itu.
"Pihak berwenang menutup pipa sumber utama pasokan gas dan bekerja untuk memadamkan api," kata sumber yang tidak disebutkan namanya itu.
Ini adalah serangan semacam kedua pada pipa dalam beberapa pekan terakhir. Pada akhir Maret, pria bersenjata menanam bahan peledak pada pipa, tetapi mereka gagal untuk meledak.
Sebuah ledakan pada pipa pada Februari selama pemberontakan 18-hari di Mesir disalahkan pada kebocoran gas, meskipun jasa keamanan mengatakan mereka menduga sabotase.
Israel menerima 40 persen dari gas alam dari Mesir, sedangkan Jordan tergantung pada pasokan Mesir untuk menghasilkan 80 persen energi listriknya.
Serangan Februari disebabkan pasokan gas dari Mesir ke Israel dan Yordania akan putus selama satu bulan.
Daerah ini merupakan rumah bagi suku Badui, yang menuduh pemerintah pusat diskriminasi terhadap mereka dan mengabaikan kepentingan mereka.(*)
(Uu.H-AK/A023)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011