Karakas (ANTARA News/Reuters) - Satu delegasi pejabat Libya berada di Venezuela untuk membicarakan kemungkinan penyelesaian damai perang di negara Afrika Utara itu, kata Presiden Hugo Chavez, Selasa.

Chavez, seorang penentang keras aksi militer pemerintah-pemerintah Barat,juga adalah sekutu dekat pemimpin Libya Muammar Gaddafi dan mengusulkan perundingan antara pemberontak dan pemerintah.

"Siapa yang memberikan hak kepada mereka untuk melakukan ini, itu perbuatan gila," kata Chavz tentang serangan-seranga militer NATO. "Karena mereka tidak menyukai pemimpin Gaddafi, karena mereka ingin mengambil minyak Libya dan air... mereka menjatuhkan bom di mana saja,"

"Kami berusaha menemukan satu solusi politik atas tragedi yang dihadapi rakyat Libya."

Satu delegasi yang dikirim Gaddafi tiba di Venezuela dan kami sedang mencari satu hasil yang damai," kata Chavez dalam pidato dihadapan para pekerja.

Ia tidak merinci para pejabat yang ikut dalam delegasi itu.

Bulan lalu, Chavez mengusulkan satu komisi internasional harus mengunjungi Libya untuk mengusahakan perundingan-perundingan antara pemberontak dan pemerintah, tetapi gagasan itu tidak memperoleh dukungan dan ditolak oleh putra Gaddafi, Seif al Islam.

Menlu Venezuela Nicolas Maduro mengatakan para menlu regional yang melakukan pertemuan di Karakas, Selasa membicaraka usaha-usaha untuk mengakhiri konflik itu melalui diplomasi dan dialog. Ia juga menegaskan bahwa persatuan nasional Libya harus dipertahankan.

Venezuela disebut-sebut sebagai kemungkinan tempat penampungan bagi Gaddafi jika ia meinggalkan negaranya, tetapi para pejabat Chavez membantah opsi itu telah dipertimbangkan.

Uni Afrika juga sedang mengusahakan satu solusi non militer terhadap aksi kekerasan di Libya dan menyerukan penghetian segera permusuhan disusul oleh masa transisi dan dialog politik.(*)

(Uu.H-RN/S008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011