Brussels (ANTARA News/AFP) - Sekutu-sekutu NATO sepakat membuka satu pos sipil di pangkalan pemberontak di Benghazi, Libya timur dalam usaha meningkatkan kontak-kontak politik, kata satu sumber alansi itu, Rabu.
Para duta besar dari aliansi yang berangotakan 28 negara itu Selasa malam pada prinsipnya mendukung memiliki satu "pos kontak" di negara itu, dan rincian dari pos itu akan disusun dalam beberapa hari atau pekan mendatang, kata sumber itu.
Wakil aliansi itu kemungkinan merupakan seorang diplomat dari satu negara NATO yang sudah memiliki satu wakil di Benghazi, tambah sumber itu.
Juru bicara NATO Carmen Romero, Selasa mengatakan bahwa tujuan itu adalah untuk "meningkatkan kontak-kontak politik ini dengan dewan nasional sementara (oposisi)."
Prancis dan Italia adalah negara-negara NATO yang secara resmi mengakui Dewan Nasional Peralihan (TNC) oposisi. Qatar, yang membantu operasi-operasi NATO di Libya, juga mengakui TNC.
Prancis, Italia dan Inggris pekan lalu mengumumkan bahwa mereka mengirim para penasehat militer untuk membantu pemerintah bayangan pemberontak di Benghazi.(*)
(Uu.H-RN/B002)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011