Survei dilakukan untuk memetakan pemberitaan terkait vaksinasi COVID-19
Kota Bengkulu (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemenkominfo) melaksanakan kegiatan Survei Persepsi Media Daerah terkait Pemberitaan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) di Provinsi Bengkulu.

Ketua Tim Survei Kementerian Kominfo, Marhendi Wijaya di Bengkulu, Kamis, mengatakan ada 15 awak media massa cetak, elektronik dan online, dengan masing-masing responden yang merupakan jurnalis/reporter serta manajemen media massa sebagai responden.

Survei dilakukan untuk memetakan pemberitaan terkait vaksinasi COVID-19, kepatuhan terhadap protokol kesehatan, penanganan COVID-19, dan program pemulihan ekonomi nasional di Provinsi Bengkulu.

Media tersebut yaitu TVRI Bengkulu, RB TV, BE-TV, Bengkulu Ekspress, Rakyat Bengkulu, RRI Bengkulu, Flamboyan FM, Santana FM, bengkulu.antaranews.com, rakyatbengkulu.com, bengkuluekspress.com, beritaterbit.com, tuntasonline.com, rakjat.com dan mannanesia.com.

"Tujuan kami melaksanakan survei ke Bengkulu untuk mendapat masukan dari teman-teman media di daerah terkait upaya diseminasi konten yang telah dilakukan. Nantinya data dan temuan ini kami jadikan bahan kajian untuk pengambilan kebijakan komunikasi publik penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional selanjutnya," kata Marhendi.


Kepala Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bengkulu, Jaduliwan mengapresiasi survei yang dilakukan oleh pemerintah pusat terkait persepsi media daerah terhadap pemberitaan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional (PCPEN) di Bengkulu.

"Kami selaku pemerintah provinsi berusaha untuk menjalankan dan mensinergikan program yang dilakukan oleh pemerintah pusat. Untuk itu, hasil temuan daripada survei ini juga akan menentukan arah kebijakan yang akan kami ambil di tatanan Provinsi Bengkulu," ujarnya.

Ia berharap hasil dari survei tersebut nantinya berguna sebagai masukan untuk menjalin kerja sama dengan media-media yang ada di Bengkulu dan hal ini merupakan yang pertama di Bengkulu.

Hal senada juga disampaikan oleh Pemimpin Redaksi BE TV Bengkulu, Dwi Aris Noprianto berharap Bengkulu dapat memiliki akses langsung ke Kominfo pusat sebagai sumber berita utama yang sifatnya A satu.

"Kami media di Bengkulu ingin ke depan kerja sama berlanjut, soal bentuk kerja samanya kami Akan sambut dengan senang hati. Intinya kami butuh kerja sama dalam berita yg selama ini tidak pernah ada," sebutnya.


Untuk diketahui, survei di Bengkulu dilaksanakan mulai 30 November hingga 3 Desember 2021, selain Provinsi Bengkulu Kemkominfo bersama Komite Penanganan COVID-19 dan pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) juga melakukan survei ke 11 Provinsi lainnya antara lain Provinsi Nusa Tenggara Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Barat, Aceh, Kepulauan Riau, Papua Barat, Maluku dan Gorontalo.

Terkait kegiatan komunikasi publik, KPCPEN memiliki banyak kanal diseminasi informasi yang dapat diakses kapan saja dan di mana saja oleh media massa, baik nasional maupun daerah.

Salah satunya adalah Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) yang hampir setiap hari menggelar konferensi pers, talkshow, dan penayangan konten seputar penanganan COVID-19 resmi yang dapat menjadi sumber informasi terpercaya dari pemerintah.

Baca juga: Kominfo yakini siaran digital tumbuhkan industri konten
Baca juga: Perlu regulasi perkuat Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik
Baca juga: Kominfo cabut izin frekuensi Net1 Indonesia

Pewarta: Anggi Mayasari
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2021