Jakarta (ANTARA News) - Bendahara Umum Partai Demokrat Muhammad Nazaruddin membantah tuduhan yang menyebutkan bahwa dirinya terlibat dalam dugaan suap pembangunan perumahan atlit di Jakabaring, Palembang, Sumatera Selatan sebagaimana yang disebutkan oleh Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Bonyamin Saiman.
"Tidak benar tuduhan itu. Itu menyesatkan dan fitnah kepada saya," kata Nazaruddin di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Nazaruddin juga mengaku tidak mempunyai hubungan dengan Mirdo Rosalina Manulang (Rosa), perantara proyek yang tertangkap tangan oleh KPK ketika hendak menyuap Sekretaris Menpora Wafid Muharam di Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) beberapa waktu lalu.
"Saya sama sekali tidak kenal dengan orang yang namanya Rosa, Wafid Muharam yang dikatakan sebagai perantara proyek yang tertangkap oleh KPK beberapa waktu lalu. Ini sunguh-sungguh isu yang menyesatkan," katanya.
Yang lebih menyesatkan lagi, tambah Nazaruddin, disebutkan bahwa Rosa adalah staf ahlinya di DPR.
"Boleh di cek kemanapun saya tidak pernah memiliki staf ahli bernama Rosa Manulang. Staf ahli saya Nuril Anwar dan itu bisa dibuktikan," tegas dia.
Ia juga membantah memiliki kantor di Tower Permai yang berada di Jalan Buncit Raya, Jakarta Selatan, yang merupakan pusat kegiatan bisnisnya.
"Saya bingung kok kantor saya dikatakan di Warung Buncit. Coba cek saja sendiri apakah pernah saya berkantor disana ataupun hanya sekedar datang," ujar Nazaruddin.
Ia menyesalkan media massa yang menghubung-hubungkan dirinya dengan penangkapan Rosa, Wafid Muharam tanpa mengklarifikasi terlebih dahulu kepada dirinya dan hanya menulis apa yang dikatakan oleh Boyamin Saiman saja.
"Saya menyayangkan media massa tidak mengklarifikasi pernyataan tersebut baik kepada saya maupun pengecekan lapangan. Saya sendiri bingung kok awak media percaya saja sama orang seperti itu, kan seharusnya ada pengecekan kebenaran," imbuhnya.
Dirinya pun menghimbau kepada awak media untuk lebih hati-hati dalam membuat berita dengan mengklarifikasi data-data dan info yang mereka terima.
"Kalau fitnah seperti ini tidak diklarifikasi dan di 'cross check' dan jangan langsung dijadikan berita, ini bahaya. Bukan saja buat saya pribadi tapi bangsa ini karena fitnah dengan mudahnya disebarluaskan," tegas Nazaruddin.
Untuk itu dirinya pun menggunakan hak jawabnya, agar fitnah seperti ini tidak terus dikembangkan sehingga menimbulkan kerugian-kerugian bagi dirinya, keluarga dan partainya.
“Dengan penjelasan ini saya harap ini sudah bentuk klarifikasi dan bagi media yang tidak percaya sama saya, saya persilahkan untuk mengecek sendiri hal-hal yang saya katakan,”katanya.
Nazaruddin saat ini sedang mempersiapkan gugatan terhadap Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman yang menyebarkan fitnah tersebut.
Boyamin menyebutkan, dirinya diduga ikut terlibat kasus suap pembangunan wisma atlit di Jakabaring, Palembang Sumatera Selatan yang menelan biaya sebesar Rp199 miliar.
"Jelas tidak benar. Saya ini anggota Komisi III dan tidak ada urusan dengan urusan pembangunan sarana olahraga yang menjadi tanggungjawab Komisi X," kata dia.
Ketua Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Bonyamin Saiman mengatakan, "broker" Suap PT Duta Graha Indah Mirdo Rosalina Manulang menduga anak buah Bendahara Umum Partai Demokrat M Nazaruddin.
"Rosa memang tercatat sebagai staf ahli Bendum Demokrat," ujar Boyamin.(*)
(Zul/R009)
Pewarta: Zul Sikumbang
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011