Jakarta (ANTARA News) - Keberhasilan 55 atlet cacat Indonesia ketika mengikuti Fesfic Games di Manila, Filipina, akhir tahun lalu dengan membawa 31 medali emas, 27 perak dan 24 perunggu terkesan ditutup -tutupi untuk publikasi, setelah gagalnya atlet normal pada SEA Games di tempat yang sama. Indonesia pada SEA Games dengan mengirimkan 612 atlet hanya mampu menyumbangkan 49 medali emas, 79 medali perak dan 89 perunggu . Terkesannya keberhasilan atlet cacat Indonesia ditutup-tutupi itu berkembang pada acara sarasehan sehari yang berlangsung di Jakarta, Selasa, ketika diadakan diskusi dengan pembicara Kusnan Ismukanto dari KONI Pusat yang sekaligus sebagai komandan kontingen Fisfic Games tidak menyinggung keberhasilan atlet cacat tersebut. "Bapak mungkin lupa bahwa Indonesia tidak hanya gagal, tapi juga berhasil di penghujung tahun 2005 itu dengan mengirimkan 55 atlet bisa menggondol 31 medali emas," kata salah seorang peserta sarasehan. Kusnan dengan seketika pula menyatakan memang atlet cacat Indonesia dengan jumlah hanya 55 atlet dengan 17 ofisial mampu mengibarkan bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya berkumandang. Padahal, kata Kusnan, Malaysia mengirimkan 280 atlet dan Thailand 210 atlet, tapi hasilnya jauh dibandingkan dari atlet Indonesia. Keberhasilan atlet Indonesia dalam meraih medali itu dikarenakan mengirimkan cabang olahraga yang diproyeksikan meraih medali seperti atletik dan renang. Beberapa pengurus besar induk olahraga sempat kaget ketika mendapat informasi bahwa atlet cacat mampu berjaya di Fesfic Games tersebut karena mereka tidak mengetahui acara pembubaran kontingen maupun penerimaan dari pengurus KONI. "Jangan-jangan nanti bonus buat atlet cacat yang berprestasi ini juga lenyap," seloroh para wartawan yang juga sempat tidak mengetahui kepulangan atlet cacat yang membawa medali itu.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006