Jakarta, 27/4 (ANTARA) - Penataan pemukiman dan pengembangan Perkampungan Budaya Betawi (PBB) Setu Babakan, Jakarta perlu didukung. Pasalnya, masyarakat sudah menunggu lama adanya renovasi dan perbaikan kawasan ini agar bisa dinikmati sebagai kawasan wisata budaya.
Demikian disampaikan Farmawaty Malik, Koordinator Penelitian Perencanaan Daya Tarik Wisata PBB Setu Babakan, Puslitbang Pariwisata, Badan Pengembangan Sumber Daya Kemenbudpar. "Sebagai daya tarik wisata di Jakarta, Setu Babakan perlu mendapatkan perhatian, karena sebenarnya potensi wisata budaya Betawi sangat menjanjikan," ujarnya saat sosialisasi hasil penelitiannya di Gedung Sapta Pesona, Jakarta (26/4).
Dari hasil penelitian tersebut, didapatkan hasil bahwa kawasan ini masih belum dikelola secara optimal dan kurang terawat sehingga diperlukan penataan yang serius. "Perlu ada penataan lagi, mulai dari pengelolaan pengunjung, infrastruktur pendukung, dan SDM Pariwisata," ujar Farmawaty.
"Setu Babakan memiliki banyak kelebihan karena kearifan lokalnya sangat kuat, namun sarana dan prasarana yang ada belum memadai. Sehingga kami mengusulkan, untuk memanfaatkan lahan dan pemukiman masyarakat serta dibuat pemetaan potensi wilayah di situ," ujar Farmawaty lagi.
Setu Babakan adalah kawasan hunian yang memiliki nuansa yang masih kuat dan murni baik dari sisi budaya, seni pertunjukan, jajanan, busana,, rutinitas keagamaan, maupun bentuk rumah Betawi. Dari perkampungan yang luasnya 289 Hektar, 65 hektar di antaranya adalah milik pemerintah di mana yang baru dikelola hanya 32 hektar.
Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi Ka. Pusformas Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata
Pewarta: Masnang
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2011
Sebagai ralat maaf nama saya adalah Farmawaty Malik bukan Fatmawaty. Terima kasih. Farmawaty Malik