Dikutip dari keterangannya pada Kamis, Ericsson mengatakan 5G dirancang untuk memberikan lebih banyak kapasitas dalam jaringan, lebih banyak "ruang" untuk digunakan, yang berarti ada lebih banyak ruang bagi semua orang dan perangkat pun akan mendapatkan kecepatan data yang lebih tinggi.
Baca juga: Ketersediaan spektrum mendorong perluasan 5G di Indonesia
"Sederhananya, teknologi 5G memungkinkan lebih banyak perangkat untuk terhubung sekaligus. Generasi jaringan seluler sebelumnya seperti 3G dan 4G mengalami kesulitan dalam memberikan performa konsisten apabila terhubung pada terlalu banyak device di tempat yang bersamaan," kata Ericsson.
Lebih lanjut, perusahaan mengatakan 5G dapat mendukung pengalaman hiburan yang lebih total. Pengalaman baru ini didukung dengan enhanced mobile broadband, kecepatan jaringan yang sangat tinggi, latensi rendah, dan kapasitas data yang besar.
Lebih lanjut, berkat teknologi IoT (Internet of Things), jaringan 5G menawarkan tingkat konektivitas yang berbeda. Dengan jaringan 5G, pengguna dapat mengontrol dan terhubung dengan setiap perangkat yang mendukung konsep smart living, yang membuat hidup jauh lebih efisien dan produktif.
Teknologi generasi kelima ini juga menawarkan kecepatan internet berkecepatan tinggi, hingga 10 kali lebih cepat dari jaringan 4G. Selain itu, pengguna dapat melakukan streaming video dan film berkualitas tinggi seperti 4K atau bahkan 8K dengan lancar tanpa lag dan visual buram.
Baca juga: Kepala Bappenas bahas potensi bisnis dengan SAAB dan Ericsson Swedia
Ericsson mengatakan, 5G akan mendukung extended reality (XR), yang mencakup teknologi Virtual Reality (VR), Augmented Reality (AR), dan Mixed Reality (MR).
Teknologi XR di era 5G diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kenyamanan bagi konsumen, perusahaan, dan lembaga publik di berbagai sektor seperti hiburan, training, pendidikan, remote support, remote control, komunikasi, dan virtual meeting.
Selain itu, masih ada beberapa kesalahpahaman bahwa peluncuran 5G menjadi akhir dari era LTE. Sebenarnya memiliki 5G tidak berarti keberadaan 4G akan langsung menjadi usang.
Transisi ini berbeda dari pergeseran generasi seluler sebelumnya, yang berarti 4G bisa berguna lebih lama. Perpindahan dari 4G ke 5G berbeda dari peningkatan jaringan sebelumnya. 5G tidak menggantikan 4G, seperti bagaimana 4G menyalip 3G.
Akan ada transisi yang mulus dari 4G ke 5G, faktanya 4G akan ada bersama-sama dengan 5G hingga ekosistem, jaringan, dan aplikasi berevolusi ke generasi terbaru. 5G akan digunakan dalam operasi multi-band termasuk di band 4G yang sudah ada.
Baca juga: Riset: Pemberian akses internet sekolah berpeluang tingkatkan PDB
Baca juga: Dubes RI undang perusahaan Swedia tingkatkan investasi di Tanah Air
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2021