kita patut berbangga bahwa penyelenggaraan Festival Kopi Indonesia yang dilakukan sejak tahun 2019 berdampak langsung bagi peningkatan minat pelaku industri kopi Rusia dalam mengimpor specialty coffee Indonesia

Bandarlampung (ANTARA) - KBRI Moskow di Rusia bekerjasama dengan CHIP Coffee menggelar festival kopi di Hotel Baltschug Kempinski Moskow, sebagai upaya untuk meningkatkan peluang pasar ekspor kopi Indonesia di Rusia, khususnya jenis kopi premium (specialty coffee).
.
Siaran pers KBRI Moskow yang diterima di Bandarlampung, Kamis, menyebutkan kegiatan tersebut terselenggara pada Selasa (30/11). Festival dikemas dalam bentuk workshop, coffee cupping dan pameran produk kopi ddihadapan 50 undangan yang terdiri atas para barista, pemilik toko kopi dan importir/distributor kopi Rusia. Kegiatan juga ditayangkan live melalui youtube dan diikuti 43 peserta dari berbagai UMKM eksportir kopi Indonesia.

Pangsa kopi Indonesia di pasar Rusia relatif masih kecil, namun potensinya besar untuk ditingkatkan. Sesuai data, nilai ekspor kopi Indonesia ke Rusia pada tahun 2020 mencapai 31,95 juta dolar AS atau naik 59,6 persen dibanding tahun 2019 yang bernilai 20,15 juta dolar AS.

Kenaikan ini menjadikan Indonesia menduduki peringkat ke-5 pengekspor kopi ke Rusia setelah Vietnam, Brasil, Italia dan Jerman. Sebelumnya pada tahun 2019 Indonesia berada pada peringkat ke-7 dan tahun 2018 peringkat ke-11. Bahkan secara volume, pada tahun 2020 kopi Indonesia menduduki peringkat ke-3 setelah mengalami peningkatan yang signifikan dari 10.141 ton tahun 2019 menjadi 18.720 ton.

“Melihat angka tersebut, kita patut berbangga bahwa penyelenggaraan Festival Kopi Indonesia yang dilakukan sejak tahun 2019 berdampak langsung bagi peningkatan minat pelaku industri kopi Rusia dalam mengimpor specialty coffee Indonesia,” ucap Jose Tavares, Duta Besar RI untuk Federasi Rusia dan Republik Belarus saat membuka kegiatan.

Dubes Tavares juga menambahkan sebanyak 29 contoh specialty coffee dikirim langsung oleh berbagai pengusaha UMKM kopi dari Indonesia, termasuk UMKM binaan BCA, BI dan UMKM Hebat, CV Suluh Lingkungan Consultan dan koperasi produsen Tapusmas, untuk diperkenalkan kepada para undangan.

“Ada kopi Kintamani, Toraja, Sidikalang, Sunda, Banyuwangi, Muntilan, dan sebagainya dengan varian arabika, robusta, dan liberika yang bisa anda cicipi. KBRI Moskow juga siap memfasilitasi kontak bisnis anda dengan pengusaha kopi di Indonesia,” kata dia.

Festival kopi juga menghadirkan Ramaz Chanturia, Direktur Utama Asosiasi Kopi dan Teh Rusia, yang menyampaikan bahwa Indonesia merupakan salah satu produsen kopi terbesar di dunia yang menghasilkan kopi berkualitas. Indonesia juga merupakan mitra terpercaya Rusia dalam hal perdagangan kopi.

“Pada tahun 2020 Indonesia mengekspor 18.720 ton kopi ke Rusia atau pangsanya 8,5 persen impor kopi Rusia. Namun dalam 9 bulan tahun 2021, volumenya turun menjadi 6.400 ton atau 4 persen dari impor Rusia. Penurunan ini diakibatkan kenaikan harga kopi dan biaya transportasi dari Asia Tenggara sebagai dampak Covid-19,” kata dia.

Ramaz optimistis penurunan itu hanya fenomena sementara, karena faktanya konsumsi kopi di Rusia masih tetap tinggi.

“Pada tahun 2020 konsumsi kopi roasting, bubuk, atau instan di Rusia adalah 178.000 ton, sedangkan tahun 2019 adalah 180.000 ton. Artinya, konsumsi kopi relatif stabil dan karena itu peluang Indonesia meningkatkan kembali pangsa kopinya tetap terbuka jika kondisi Covid-19 membaik,” tutur Ramaz.

Pada sesi workshop dan coffee cupping, Timur Miranov, Chief Barista CHIP Coffee, menyajikan aneka jenis kopi Indonesia sembari menjelaskan perbedaan karakteristik antara berbagai jenis dan varian kopi premium Indonesia.

“Secara pribadi saya sangat menyukai kopi Indonesia asal Bali dan sejak dua tahun terakhir CHIP Coffee telah banyak menjual kopi Bali Karana di Rusia,” ucap Timur.

Natalia Goncharova dari perusahaan kopi “Vokrug Sveta” yang baru pertama mengikuti festival, menyatakan ketertarikan dengan cita rasa kopi Indonesia yang diseruputnya.

“Saya biasa impor kopi dari Vietnam dan India. Namun setelah mengikuti festival ini, saya pastikan akan mempelajari lebih lanjut kemungkinan mengimpor kopi dari Indonesia,” katanya.

Varvara Rasskazova dari Nadin Tea and Coffee Moscow mengucapkan terima kasih atas fasilitasi KBRI Moskow yang telah menghubungkan dengan mitranya di Indonesia, Bencoolen Café, melalui zoom meeting.

“Kami juga sudah menerima sampel kopi Robusta Bengkulu dan setelah mencoba kopi Robusta premium ini saya berharap dapat segera menyepakati kerja sama dengan pihak Bencoolen Café,” ujar Varvara.

KBRI Moskow juga menggelar pameran produk kopi dan beyond kopi. Contoh kopi berupa green bean, roasted dan bubuk yang dikirim para produsen kopi ditata apik sesuai daerah asal kopi seperti Sumatera, Flores, Jawa Tengah, Sulawesi, Toraja dan Bali. Selain itu juga diperkenalkan produk beyond kopi Cascara yang terbuat dari kulit kopi yang dikonsumsi sebagai teh herbal dengan aroma yang sangat menyegarkan.

Dalam festival kopi ketiga ini, juga ditayangkan berbagai video clip tentang industri kopi di Indonesia dan suguhan tari “Mojang Priangan” oleh penari dari sanggar Kirana Nusantara Dance binaan KBRI Moskow.

Selain melalui festival, KBRI Moskow juga aktif mempromosikan kopi Indonesia di Rusia, antara lain melalui webinar “Indonesian Coffee in Russia: Presence and Prospect”, liputan Coffee and Café KBRI Moskow, partisipasi pada pameran dagang, dan mengadakan pertemuan dengan para pengusaha kopi Rusia.

Baca juga: Dubes RI: Perlu agregator tingkatkan ekspor kopi ke Afsel
Baca juga: KBRI perkenalkan keragaman kopi Indonesia, dorong ekspor ke Jepang
Baca juga: Kopi robusta dan kelapa jadi andalan Hipmi Sulteng di Expo Dubai

Pewarta: Triono Subagyo
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2021